Disebutkan bahwa aktivitas pengumpulan informasi intelijen itu telah berhasil menggagalkan sejumlah plot serangan teroris.
"Presiden (Barack Obama) jelas sangat merasa yakin bahwa kami bukan hanya mengumpulkan informasi karena kami bisa, tapi karena kami harus," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney seperti dilansir Reuters, Selasa (29/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemampuan ini merupakan bagian dari alasan kami berhasil menggagalkan berbagai plot teroris dan beradaptasi ke lingkungan keamanan pasca-9/11 (serangan teroris 11 September 2001 -red)," demikian disampaikan Carney.
Sementara itu, 21 negara saat ini tengah mengupayakan adanya resolusi PBB terhadap AS, guna membatasi program pengawasan intelijen AS terhadap negara-negara lain. Brasil dan Jerman telah mengedarkan salinan draf resolusi itu ke para diplomat yang mewakili 19 negara lainnya.
"Sangat prihatin akan pelanggaran HAM dan penyalahgunaan yang mungkin terjadi akibat praktik pengawasan lintas wilayah atau penyadapan komunikasi dalam yurisdiksi asing," demikian bunyi draf resolusi tersebut.
Sebelumnya media Spanyol memberitakan, Badan Keamanan Nasional AS, NSA melakukan pengawasan terhadap 60 juta panggilan telepon di Spanyol dalam satu bulan. Menurut media itu, dugaan ini terkuak dari dokumen yang diberikan oleh pembocor rahasia intelijen AS Edward Snowden.
(ita/nrl)