Dubes Pakistan untuk PBB Masood Khan membantah pemberitaan media AS, Washington Post yang menuliskan, pejabat-pejabat pemerintah Pakistan diam-diam mendukung program pesawat tanpa awak AS.
"Bias saya tegaskan bahwa tak ada persetujuan langsung ataupun tak langsung, yang telah diberikan pemerintah Pakistan untuk serangan-serangan pesawat tak berawak," cetus Khan seperti dilansir Press TV, Sabtu (26/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS berulang kali menegaskan, serangan-serangan pesawat tak berawak yang dilakukan CIA tersebut, tujuan utamanya adalah memberantas para militan Taliban dan Al-Qaeda. Namun pada kenyataannya, serangan-serangan udara itu kerap menewaskan warga sipil termasuk anak-anak dan wanita.
"Kami yakin bahwa warga sipil yang menjadi korban serangan pesawat tak berawak memang melanggar hukum kemanusiaan internasional, serta hukum internasional dab hukum HAM," cetus Khan.
"Penggunaan pesawat tanpa awak melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan," imbuhnya.
Sebelumnya, surat kabar Washington Post seperti dilansir AFP, Kamis (24/10/2013), membeberkan bahwa selama bertahun-tahun, Pakistan ternyata menyetujui serangan pesawat tak berawak AS di wilayahnya.
Hal ini berdasarkan dokumen rahasia dan sejumlah memo diplomatik antara AS dengan Pakistan. Dari dokumen tersebut, diketahui bahwa badan intelijen AS, CIA kerap bertukar informasi soal aktivitas pesawat tak berawak AS kepada Pakistan.
Sedikitnya ada 65 serangan pesawat mata-mata AS yang diinformasikan CIA kepada Pakistan. Selain melalui pertemuan langsung dengan pihak Pakistan di kantor kedutaannya di Washington, informasi ini disampaikan dengan cara dikirim langsung kepada pejabat senior Pakistan di Islamabad.
(ita/ita)