Pria bernama Anwar Hussin asal Myanmar tersebut jatuh sakit setelah dia ditahan pada 9 Oktober lalu. Menurut LSM Jepang, People's Forum on Burma yang mengutip keterangan sepupu Hussin, pria itu telah mengeluh sakit kepala sepanjang pagi itu.
Hussin kemudian tak sadarkan diri saat dia akan menyantap makan siang di selnya. Pria Rohingya berumur 57 tahun itu sempat muntah dan kejang-kejang. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter akhirnya baru dihubungi 51 menit setelah Hussin pingsan. Para staf pun baru menelepon ambulans sekitar empat menit setelah kedatangan dokter, atau 55 menit sejak mereka mendapati Hussin tak sadarkan diri.
Menurut People's Forum on Burma yang dipimpin seorang pengacara Jepang itu, Hussin akhirnya meninggal di rumah sakit pada 14 Oktober lalu.
Juru bicara Biro Imigrasi Tokyo mengkonfirmasi kematian pria Rohingya. Disebutkan bahwa Hussin meninggal akibat stroke. Namun juru bicara itu menolak membahas tentang lambatnya dokter menangani pria itu.
"Kami tak bisa mengungkapkan secara detail karena ini menyangkut masalah pribadi," ujar juru bicara itu.
Hussin sendiri tiba di Jepang pada tahun 2006 dan telah dua kali mengajukan permohonan suaka. Namun keduanya ditolak otoritas Jepang.
(ita/nrl)