.webp)
Koordinator pembunuhan Holy Angela 30 September lalu adalah Surya Hakim. Dia adalah orang dekat Gatot Supiartono yang bertugas menjadi 'dirigen' skenario keji tersebut. Bagaimana gerak gerik Surya yang terekam CCTV?
Ada sejumlah momen penampakan Surya. Yang paling jelas adalah saat dia hendak turun ke lobi dari lantai enam tower Ebony, Kalibata City. Di lantai itu, dia bersama empat tersangka lain menyewa sebuah unit sebesar Rp 22 juta selama enam bulan sebagai markas untuk mengintai Holy.
Dari rekaman yang tercatat pukul 22.32 WIB itu, Surya tampak sibuk berkomunikasi via telepon. Menurut polisi, orang yang sedang dia ajak bicara adalah tersangka Abdul Latif, pria yang menguntit Holy saat tiba dari apartemen.
Surya tampak santai sekali melakukan aktivitasnya. Dia memakai celana pendek selutut, kaos berkerah dengan warna hitam putih dan bersandal.
Dalam rekaman lainnya, Surya juga tampak bolak balik di lobi tower Ebony untuk memantau situasi. Komunikasi lebih intens terpantau ketika Holy datang dan diikuti oleh Abdul Latif.
Surya adalah sopir yang cukup dekat dengan Gatot. Berdasarkan keterangan polisi, Surya berperan sebagai perekrut eksekutor dan perencana aksi. Dia juga yang menduplikat kunci kamar Holy.
Atas aksinya, Surya mendapat jatah Rp 50 juta dari total Rp 250 juta duit yang diberikan Gatot. Para eksekutor lainnya mendapat Rp 40 juta, sisanya untuk operasional pembelian peralatan dan sewa apartemen.
Ada sejumlah momen penampakan Surya. Yang paling jelas adalah saat dia hendak turun ke lobi dari lantai enam tower Ebony, Kalibata City. Di lantai itu, dia bersama empat tersangka lain menyewa sebuah unit sebesar Rp 22 juta selama enam bulan sebagai markas untuk mengintai Holy.
Dari rekaman yang tercatat pukul 22.32 WIB itu, Surya tampak sibuk berkomunikasi via telepon. Menurut polisi, orang yang sedang dia ajak bicara adalah tersangka Abdul Latif, pria yang menguntit Holy saat tiba dari apartemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman lainnya, Surya juga tampak bolak balik di lobi tower Ebony untuk memantau situasi. Komunikasi lebih intens terpantau ketika Holy datang dan diikuti oleh Abdul Latif.
Surya adalah sopir yang cukup dekat dengan Gatot. Berdasarkan keterangan polisi, Surya berperan sebagai perekrut eksekutor dan perencana aksi. Dia juga yang menduplikat kunci kamar Holy.
Atas aksinya, Surya mendapat jatah Rp 50 juta dari total Rp 250 juta duit yang diberikan Gatot. Para eksekutor lainnya mendapat Rp 40 juta, sisanya untuk operasional pembelian peralatan dan sewa apartemen.
Video saat Surya mengatur skenario pembunuhan Holy bisa dilihat di sini.
(mad/nwk)
