
James Clapper mengakui AS mengumpulkan informasi intelejen dari berbagai negara.
Pejabat senior intelejen AS telah menyatakan bahwa laporan mengenai penyadapan yang dilakukan AS terhadap warga Prancis, itu "salah".
Direktur Intelejen Nasional James Clapper menantang laporan terbaru dalam koran Le Monde yang menyebutkan rincian program pengintaian AS di Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan tersebut berdasarkan bocoran data dari mantan kontraktor intelejen AS, Snowden.
"Artikel terbaru yang dipublikasikan di koran Prancis Le Monde mengandung informasi yang tidak akurat dan menyesatkan mengenai aktivitas intelejen AS," seperti disampaikan oleh Clapper dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (22/10).
"Tuduhan bahwa Agen Keamanan Nasional mengumpulkan data lebih dari 70 juta data percapakan telepon Warga Negara Prancis, adalah salah."
Clapper mengatakan dia tidak akan mendiskusikan secara rinci aktivitas pengawasan tersebut, tetapi dia mengakui "AS mengumpulkan informasi intelejen dari seluruh negara".
Implan mata-mata
Dia juga tidak secara khusus mengomentari tuduhan NSA memata-matai diplomat AS di Washington dan PBB.
Pernyataan dari kepala intelejen AS itu disampaikan setelah Le Monde mempublikasikan Genie, program implan spyware milik NSA yang disebar ke jaringan komputer termasuk kedutaan asing.
Rincian dalam artikel tersebut berdasarkan pada memo internal NSA dari mantan kontraktor teknik NSA Edward Snowden.
Senin lalu, Le Monde menuduh NSA menyadap 70,3 juta percakapan telepon di Prancis dalam rentang waktu 10 Desember 2012 dan 8 Januari 2013.
(bbc/bbc)