Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington menggelar konser mini gamelan Jawa. Dalam pagelaran yang bekerjasama dengan yayasan Rotary Club Johnsonville-Wellington itu, seorang mahasiswi cantik asal New Zealand School of Music (NZSM)-Victoria University menjadi pesinden yang fasih melantunkan lagu Jawa. Sementara mahasiswa lainnya menjadi pemain gamelan. Mereka di bawah konduktor Budi Putra.
"Ketika musik gamelan (Jawa) ini makin langka peminat di Tanah Air, di Selandia Baru ini musik gamelan menjadi ikon budaya Indonesia yang cukup diminati. Gamelan mendekatan konektivitas budaya dari kedua negara. Melalui gamelan ini kita pupuk rasa cinta Indonesia," ujar Kepala Perwakilan RI/Kuasa Usaha KBRI Wellington, PLE Priatna, dalam rilisnya kepada detikcom, Rabu (23/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka selalu tampil unik dengan pesinden yang fasih melantunkan cengkok lagu berbahasa Jawa 'Ibu Pertiwi paring boga lan sandhang kang murakapi.. peparing rejeki manungsa kang bekti..' alunan lagu Jawa ini dilafalkan pesinden cantik Briar Prastiti dengan penuh penjiwaan," kata Priatna.
“Melalui gamelan ini kita pererat tali persaudaraan, people to people contact, yang benar-benar hidup untuk saling mengenal. Gamelan menjadi instrumen komunikasi budaya kita dengan warga Selandia Baru,” tambah Budi Putra, pengarah seni dan ketua kelompok gamelan Pandang Mochar di Wellington.
Padhang Moncar adalah kelompok gamelan yg berbasis di New Zealand School of Music-Wellington Selandia Baru. Grup gamelan ini sudah tiga kali tampil meramaikan pesta musik 2 tahunan terbesar di World Music and Dance (Womad)-New Plymouth, Selandia Baru. Festival musik ini mampu menyedot jumlah pengunjung per hari 25.000 orang.
Padhang Moncar juga sudah 4 kali melakukan study tour dan pagelaran ke sejumlah kota di Indonesia. Pertama tahun 1993, 2002, 2007 dan Juli tahun 2013 lalu yang meliputi Jakarta, Yogyakarta, Solo, Malang dan Bali.
Adalah Dr Allan Thomas, ahli antropologi dan dosen ethnomusikologi pada School of Music, Universitas Victoria Wellington, membawa seperangkat gamelan Cirebon yang cukup tua dan antik mendarat di Selandia Baru pada tahun 1975. Almarhum Dr Allan Thomas sangat berjasa memberikan dedikasi hidupnya untuk memperkenalkan musik gamelan sebagai budaya Indonesia di Selandia Baru.
Allan Thomas mengajarkan gamelan sebagai program studi musikologi di School of Music, Victoria University, hingga tahun 1979, menyusul ada kesepakatan kerjasama (agreement) antara KBRI dan School of Music yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemberian pinjaman secara permanen setengah set perangkat gamelan Jawa (laras pelog) kepada School of Music, untuk keperluan pengajaran dan pengembangan gamelan di Selandia Baru.
(rmd/nrl)