Juru bicara kepolisian setempat, Ajith Rohana menuturkan, sedikitnya 72 orang yang terdiri atas pekerja pabrik maupun warga sekitar harus dirawat di rumah sakit terkait insiden ini. Dugaan sementara menunjukkan adanya gas amoniak yang bocor dari pabrik tersebut.
"Beberapa dari mereka (korban) masih di rumah sakit sekitar 8 jam setelah insiden dilaporkan," ucap Rohana seperti dilansir AFP, Selasa (22/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, otoritas Lingkungan Pusat (CEA) menyebutkan, pabrik yang ada di wilayah Piliyandala tersebut terpaksa ditutup menyusul dilakukannya penyelidikan.
Direktur CEA Saranga Alahapperuma menyatakan, penyelidikan difokuskan pada metode penyimpanan bahan kimia yang dilakukan oleh pabrik tersebut. Bahan kimia memang diperlukan untuk memproduksi detergen di pabrik tersebut.
Insiden di kawasan industri semacam ini tergolong jarang terjadi di Sri Lanka. Namun muncul keprihatinan terhadap semakin banyaknya pabrik yang didirikan di dekat kawasan pemukiman warga, yang terkadang memicu kontaminasi air tanah di lingkungan tersebut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini