Gadis yang masih duduk di bangku sekolah menengah ini dikirim ke pusat rehabilitasi remaja selama 24 bulan atas perbuatannya ini. Remaja ini memberikan keterangan palsu kepada dua polisi bahwa dirinya berhubungan seks dengan seorang sopir bus pada Februari lalu, di Punggol Park. Demikian seperti dilansir Straits Times, Selasa (22/10/2013).
Remaja yang tidak disebut namanya ini diadili di Pengadilan Anak setempat dan dijatuhi vonis 2 tahun atau 24 bulan di Singapore Girls' Home, atau semacam pusat rehabilitasi remaja putri yang terjerat tindak pidana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakim Edgar memberitahu orangtua remaja ini bahwa anaknya memiliki masalah yang memerlukan perawatan khusus. "Perlu dalam sistem ini agak lama terutama karena ketertarikannya dengan orang yang lebih tua," tuturnya.
Kasus ini berawal ketika salah satu staf asrama meminta bantuan polisi setempat pada Juni lalu. Melihat polisi, remaja ini langsung mengaku dirinya pernah berhubungan seks dengan seorang sopir bus. Remaja ini kembali menyampaikan keterangan palsunya ketika bertemu seorang inspektur polisi beberapa hari kemudian.
Akibat keterangan palsu tersebut, sang sopir bus yang dimaksud akhirnya ditangkap polisi pada Juli lalu. Kepada polisi, sang sopir bus mengaku tak bersalah.
Saat penyelidikan berjalan, remaja ini tiba-tiba mengakui bahwa dia telah berbohong. Dia mengaku sengaja berbohong agar si sopir bus yang dia taksir mendapat masalah.
(nvc/ita)