Marcos Alonson Zea (25) yang juga dikenal sebagai Ali Zea ditangkap di rumahnya di Long Island, New York, pada Jumat (18/10) waktu setempat. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (19/10/2013).
Zea dituding berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan, memberikan dukungan bagi teroris dan juga jaringan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan menghambat peradilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana tersebut direalisasikan pada 4 Januari 2012 lalu, ketika Zea terbang dari New York ke London untuk kemudian menuju Yaman. Namun Zea dihentikan oleh petugas imigrasi di Inggris dan kemudian dipulangkan ke AS.
Dilarang untuk berpergian, Zea kemudian menyemangati temannya, Justin Kaliebe yang berencana melakukan perjalanan ke Yaman. Kaliebe sendiri telah ditangkap FBI di bandara JFK, New York pada 21 Januari 2013.
FBI menemukan materi ekstremis di dalam komputer milik Zea, termasuk materi majalah online AQAP. Majalah tersebut bertujuan untuk meradikalisasi kaum muda muslim, terutama keturunan Barat. Terdapat juga instruksi pembuatan bom.
"Meskipun dilahirkan dan dibesarkan di AS, Zea diduga mengkhianati negaranya sendiri," tegas jaksa Loretta Lynch dalam pernyataannya.
(nvc/nwk)