Model Cantik Dibunuh, Polisi Pakistan Masih Buru 1 Pelaku Lagi

Model Cantik Dibunuh, Polisi Pakistan Masih Buru 1 Pelaku Lagi

- detikNews
Jumat, 18 Okt 2013 13:33 WIB
Fehmina Chaudhry (Xinhua)
Islamabad - Kepolisian Pakistan masih memburu seorang pria yang terlibat pembunuhan model asal Singapura, Fehmina Chaudhry. Pria kedua ini diyakini berada di dalam mobil yang sama dengan Chaudhry dan pelaku pertama yang seorang agen real estate.

Menurut penyidik dari kepolisian setempat yang menangani kasus ini, seperti dilansir The Straits Times, Jumat (18/10/2013), pelaku kedua yang berusia 27 tahun, ada di dalam mobil yang sama dengan Chaudhry dan pelaku pertama, Muaz Waqar, yang sudah ditangkap.

Pada hari terakhir, Chaudhry berniat pergi melihat tanah yang dibelinya dari Waqar dengan harga 3 juta rupee Pakistan. Chaudry sendiri membayar tanah tersebut dengan emas yang bernilai sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waqar yang berprofesi sebagai agen real estate telah mengakui perbuatannya kepada polisi, setelah dia ditangkap. Polisi menuturkan, pria kedua tersebut membantu Waqar dalam menghabisi nyawa Chaudhry.

"Mereka mengemudi selama 2 jam dan kemudian membawanya ke sebuah tempat yang sepi. Ketika mereka berhenti, pria yang lainnya mengambil tali dan mencekik Chaudhry dari belakang kursi penumpang," terang penyidik kasus ini, Javed Awan kepada The Straits Times.

"Mereka kemudian mengemudikan mobil sejauh beberapa kilometer dan membuang jasadnya di sebuah selokan," imbuhnya. Awan menambahkan, pihak kepolisian sudah mengetahui identitas lengkap pria tersebut dan kini tengah melakukan pengejaran.

Fehmina Chaudhry yang dikenal sebagai model dan juga pernah memenangi kontes kecantikan di Singapura ditemukan tak bernyawa di Islamabad, Pakistan pada Senin (14/10) lalu. Wanita berusia 27 tahun ini merupakan keturunan Pakistan dan memiliki keluarga di Karachi, Pakistan namun sejak lama dia tinggal dan bekerja di Singapura.

Pekan lalu, Chaudhry berkunjung ke Pakistan untuk melihat tanah di Islamabad yang akan dijadikan rumah bagi ibundanya. Namun tak disangka, Chaudhry justru kehilangan nyawanya di tanah kelahirannya sendiri.

Sang pelaku yang merupakan agen real estate yang mengantarkan Chaudhry melihat-lihat rumah tersebut, nekat menculiknya dan sempat meminta tebusan kepada keluarga Chaudhry. Karena tebusan tak kunjung dibayarkan, pelaku pun menghabisi nyawa ibu 2 anak tersebut.

Chaudhry dan suaminya pindah ke Singapura sejak beberapa tahun lalu, namun mereka diketahui bercerai sekitar 12 bulan lalu. Semasa hidup, Chaudhry dikenal sangat dermawan dan selalu siap membantu temannya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads