Warga Barat Diingatkan Untuk Ekstra Hati-hati di Myanmar

Warga Barat Diingatkan Untuk Ekstra Hati-hati di Myanmar

- detikNews
Rabu, 16 Okt 2013 17:39 WIB
Yangon, - Pemerintah negara-negara Barat mengingatkan warga negara mereka untuk ekstra berhati-hati di Myanmar. Peringatan ini dikeluarkan setelah serangkaian ledakan bom kecil, termasuk ledakan di sebuah hotel di Yangon yang melukai seorang wanita Amerika.

Pemerintah Inggris, Prancis, Amerika Serikat dan Australia menyerukan warga negara mereka masing-masing untuk waspada di Myanmar. Namun negara-negara tersebut tidak mengeluarkan larangan perjalanan ke negeri itu.

"Ada ancaman tinggi terorisme," demikian pernyataan kantor Luar Negeri Inggris menyusul ledakan di Traders Hotel di Yangon pada Senin, 14 Oktober malam lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serangan-serangan bisa terjadi sembarangan, termasuk di tempat-tempat yang ramai oleh warga asing... Motivasi serangan-serangan itu saat ini belum jelas," demikian disampaikan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/10/2013).

Ledakan-ledakan bom itu terjadi di saat Myanmar bersiap menjadi tuan rumah event olahraga regional pada Desember mendatang dan menjadi ketua ASEAN tahun depan.

Menurut para analis, ledakan-ledakan kecil itu tampaknya lebih dimaksudkan untuk menebar kepanikan dan mengganggu upaya-upaya reformasi yang tengah dilakukan pemerintah sipil. Bukan untuk menimbulkan korban jiwa yang besar.

Sejauh ini belum ada kelompok-kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan-ledakan bom itu. Terkait ledakan di Traders Hotel, kepolisian telah menahan seorang tersangka berumur 27 tahun di negara bagian Mon. Pria itu sebelumnya menginap di salah satu kamar di hotel tersebut.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads