William Happ (51) telah divonis mati sejak 24 tahun silam atas pembunuhan seorang wanita muda bernama Angela Crowley pada tahun 1986. Pihak penjara negara bagian Florida mengeksekusi mati Happ pada Selasa, 15 Oktober sore waktu setempat. Happ dieksekusi mati dengan suntikan bahan kimia baru.
Zat kimia mematikan tersebut baru pertama kali digunakan untuk menyuntik mati terpidana di Florida. Eksekusi pun dilaporkan tidak berlangsung mulus. Media Florida memberitakan, butuh waktu 15 menit sebelum Happ menghembuskan nafas terakhirnya setelah menerima suntikan mati. Tubuh pria itu beberapa kali sempat kejang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Happ yang merupakan pecandu narkoba dan alkohol, bertemu korbannya, Crowley di sebuah areal parkir pada tahun 1986. Korban kemudian dicekik dan diperkosa dan jasadnya ditemukan di sebuah kanal.
Semula Happ ditangkap atas kejahatan lain namun kemudian penyidik mengaitkan dirinya ke kematian Crowley setelah penyidik menemukan jejak kakinya. Sejak awal, Happ bersikeras membantah membunuh Crowley. Namun sesaat sebelum disuntik mati, Happ akhirnya mengakui perbuatannya.
"Selama 27 tahun, pembunuhan mengerikan Angela Crowley telah diselimuti bukti tak langsung dan ketidakpastian. Demi keluarganya dan semua pihak yang peduli, dengan sangat malu saya harus mengakui kejahatan mengerikan ini," tulis Happ dalam pesan terakhirnya.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang paling tulus dan mendalam, bukan hanya kepada mereka yang peduli pada Angela Crowley namun juga mereka yang telah saya perdaya dan yakin bahwa saya tak bersalah," imbuh pria itu.
(ita/nrl)