Diketahui balita itu bernama Angelica Ramirez. Surat kabar terkemuka The New York Post, mengutip sumber dari penegak hukum yang mengungkap nama Angelica itu pagi tadi.
Usaha yang terus menerus dari polisi akhirnya menghasilkan informasi dari salah satu masyarakat yang merujuk pada saudara perempuan tertua Angelica. Dari situ, polisi akhirnya polisi mendapatkan kontak ibunda Angelica dan mengambil DNA untuk mengkonfirmasi identitas 'Baby Hope' itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut polisi, mantan kekasih ibunda Angelica itu menyuruhnya untuk membawa Angelica dan saudara perempuannya ke rumahnya, lalu memintanya untuk menghilang. Ibunda Angelica mengaku pada polisi jika dia ketakutan dan tidak mengungkapkan rahasia itu pada yang berwenang.
"Ini adalah awal dari sebuah akhir," ujar Asisten Kepala Detektif Joe Reznick, yang menjalankan operasi ketika Hope ditemukan.
Kini, ayah dari Angelica kini menjadi buronan utama, seperti diberitakan The New York Daily News. Penyidik percaya jika tersangka tinggal di Mexico.
Jejak pembunuh Angelica telah dingin pada saat pekerja jalan membuka kotak piknik berwarna biru yang berbau busuk di bulan Juli 1991 dan menemukan mayat anak. Angelica ditemukan dalam keadaan telanjang, diikat dan mengalami pelecehan seksual.
Identitas anak yang diperkirakan berusia antara tiga dan lima itu tidak diketahui dan tidak ada sanak saudara yang datang untuk mengklaim jasad itu. Akhirnya, polisi tidak memiliki indikasi untuk menetapkan tersangka, hingga akhirnya jasadnya dimakamkan pada tahun 1993.
(fjr/fjr)