Karena letaknya yang amat dekat dengan Negara Bagian Sabah di batas sebelah barat dan negara bagian Serawak di batas sebelah utara, membuat masyarakat Nunukan lebih banyak mendapatkan suplai kebutuhan sehari-hari dari kawasan tersebut. Tak jarang, selain bahan pokok, banyak diantara mereka yang berusaha menyelundupkan barang-barang ilegal ke dalam wilayah Indonesia.
"Jumlah penangkapan untuk penyelundupan minuman keras saja dari bulan Januari hingga September sudah 40 kali dengan jumlah tangkapan 4.346 botol. Hal itu masih di tambah dengan penangkapan narkoba, dan penyelundupan kayu eboni ke Malaysia, " ujar Kepala Kantor Bea dan Cukai Nunukan, Bambang Wicaksono di Kantor Bea Cukai tipe madya pabean C Nunukan, Kaltim, Selasa (8/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara jumlah pegawai kita hanya 31 orang. Belum lagi ditambah dengan listrik di daerah sini yang suka byar pet, sehingga 2 mesin x-ray kita menjadi rusak sehingga kita mengadakan pemeriksaan secara manual. Itu lebih sulit," jelasnya.
Hingga saat ini pemerintah daerah setempat dan Bea Cukai di daerah perbatasan memberikan ijin dan keringanan bagi masyarakat perbatasan yang ingin memenuhi suplai kebutuhan hidup dari negara tetangga. Dengan kartu Lintas Batas (KLB), masyarakat Nunukan dan Pulau Sebatik dapat menyeberang ke wilayah negara tetangga terdekat, yaitu Tawau.
"Ongkos transportasi dari Jawa ke daerah perbatasan sangat mahal, begitupun yang dari Tarakan. Jadi ini merupakan konsekuensi, sementara dari daerah Tawau jaraknya hanya satu jam. Kita hanya memberikan syarat per kepala keluarga boleh membawa barang dari Tawau dengan harga 600 RM. lebih dari itu akan kami tindak," tutur Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono saat berkunjung ke Kantor Bea dan Cukai tipe madya pabean C Nunukan.
Menurut Agung, saat ini untuk mengatasi berbagai kendala tersebut sudah ada solusi yang diberikan. Mengenai kekurangan pegawai, saat ini akan diajukan penambahan pegawai baru untuk wilayah perbatasan.
"Saat ini yang bisa kita lakukan adalah mengawasi dengan kemampuan yang ada. Penyelesaian memang tidak mudah, jadi kita harus bekerjasama dengan semua pihak, seperti Pemda setempat dan Polri untuk menjaga wilayah NKRI," pungkasnya.
(rni/rvk)