Di wilayah Semarang Barat, razia dilakukan di SMP dan dua SMK swasta. Saat menggeledah siswa SMK, polisi mendapati beberapa di antaranya membawa rokok di tas dan menyimpan gambar porno di telepon selulernya.
"Itu bukan punya saya. Punya dia, tuh," kata pemilik tas sambil menunjuk temannya di SMK swasta yang terletak di Semarang Barat, Selasa (8/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak tahu caranya, itu bukan punya saya," elak pemilik telepon sesluler.
Setelah diberi penjelasan oleh petugas kepolisian, siswa tersebut membuka file itu dan diminta untuk menghapusnya. Temuan lain yang cukup mengejutkan yaitu ketika menggeledah tas milik siswa SMP berinisial F. Petugas menemukan senjata tajam yang biasa digunakan untuk tawuran. Senjata tersebut berupa garpu yang dipotong gagangnya sehingga bisa digenggam dan bagian tajamnya keluar di sela jari.
"Saya tidak membawa, pak. Tadi nemu di lapangan," ujar F.
Temuan tersebut kemudian diserahkan kepada pihak sekolah untuk dikonsultasikan ke orangtua siswa yang bersangkutan. Kasat Binmas (Pembinaan Masyarakat) AKBP I Nengah Wirta Dharmayana mengatakan target utama razia sebenarnya peredaran narkoba yang merambah ke anak-anak sekolah.
"Mungkin kalau sabu-sabu dan ekstasi tidak ada karena mahal. Tapi obat-obatan seperti pil koplo, pil beringas, pil buto ijo. Itu juga berbahaya," kata Nengah.
Kegiatan razia rencananya akan rutin dilakukan untuk mencegah beredarnya narkoba di kalangan pelajar. Sekitar 50 anggota Binmas, Sat Binmas, dan Sat Narkoba di sebar di 4 sekolah namun tidak ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba.
"Tidak ditemukan obat terlarang. Tapi ada sabuk untuk tawuran, pisau lipat, dan lainnya," sambung Nengah.
"Temuan ini akan dikoordinasikan kepada pihak sekolah," imbuhnya.
(alg/try)