Insiden ini berawal ketika otoritas urusan darurat federal Rusia menjadwalkan latihan darurat bencana di sejumlah wilayah. Skenario yang digunakan mulai dari ledakan mematikan hingga kebakaran hebat.
Untuk wilayah Tyumen, kawasan industri yang berjarak 1.700 km dari Moskow dan berpenduduk 3,6 juta jiwa ini, skenario yang digunakan melibatkan penyebaran gas klorin beracun di sebuah pusat pengairan setempat. Kesalahan terjadi ketika kantor pers Kementerian Urusan Darurat wilayah Tyumen mengeluarkan pernyataan insiden tersebut benar terjadi di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan pers tersebut bahkan ditambah dengan informasi bahwa awan yang mengandung racun klorin yang mematikan menyebar luas di wilayah Tyumen dan bergerak ke arah timur laut. Hal ini tentu membuat panik warga.
Situasi semakin parah ketika keterangan pers ini dilansir oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti dan stasiun radio setempat, termasuk yang bisa didengarkan secara nasional, Moscow Echo.
Dibutuhkan waktu sekitar 5 menit bagi otoritas setempat untuk menyadari kesalahan fatal mereka. Pihak Kementerian Urusan Darurat wilayah Tyumen kemudian mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa semua itu hanya latihan dan tidak ada korban tewas.
"Benar-benar pernyataan yang buruk. Kami memeriksanya -- kami mendapat banyak telepon tentang itu," ucap seorang pejabat Kementerian Urusan Darurat wilayah Tyumen kepada AFP.
Untuk menghilangkan kepanikan publik, Kementerian Urusan Darurat Federal bahkan mengeluarkan pernyataan dalam huruf kapital. "INI SEMUA HANYA BAGIAN DARI LATIHAN!!!," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Informasi salah ini menyebar luas dengan cepat melalui jejaring sosial Rusia. Surat kabar ternama Komsomolskaya Pravda bahkan mengklaim menerima banyak telepon warga yang panik.
"Pada siang hari, kantor kami dibanjiri telepon warga yang panik yang mempercayai hal yang buruk benar-benar terjadi di Tyumen," jelas Komsomolskaya Pravda.
(nvc/ita)