Para demonstran ini menghancurkan mobil yang ada di kompleks kedutaan kemudian merusak gerbang masuk di kompleks yang sama. Aparat setempat tiba di lokasi dan langsung melindungi para diplomat yang ada di dalam.
Seperti dilansir AFP, Kamis (3/10/2013), aparat akhirnya berhasil membubarkan demonstran dan kemudian mengevakuasi para diplomat Rusia dan stafnya. Kompleks kedutaan tersebut kemudian dijaga dengan ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat kemudian, Perdana Menteri Libya Ali Zeidan dan Menteri Luar Negeri Mohamed Abdelaziz mengunjungi kompleks Kedubes Rusia untuk memeriksa kerusakan yang terjadi. Kantor berita setempat, Libyan Lana melaporkan, kerusakan yang menimpa gedung Kedubes Rusia tidak begitu besar.
Secara terpisah, sumber dari Kementerian Dalam Negeri Libya menyebutkan, penyelidikan mendalam atas insiden ini tengah dilakukan. Menurut sumber tersebut, aparat setempat terus berupaya memburu pelaku pengrusakan.
Insiden ini terjadi dua hari setelah muncul laporan pembunuhan seorang tentara Libya di distrik Souk Juma, Tripoli. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pembunuh tentara tersebut adalah seorang wanita berkewarganegaraan Rusia.
Namun sumber lainnya menyebutkan, wanita Rusia itu merupakan istri dari tentara yang tewas. Motif pembunuhan disebut-sebut karena pertengkaran rumah tangga.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Libya maupun Kedubes Rusia atas kasus ini.
(nvc/ita)