"Ada 13 korban tewas. Beberapa orang lainnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit terdekat," terang Walikota Scicli, Franco Susino, seperti dilansir AFP, Selasa (1/10/2013).
"Kami melakukan apa yang kami bisa untuk menyelamatkan nyawa manusia. Beberapa turis melihat insiden ini dan ikut membantu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang ini diperlakukan seperti binatang," ucapnya.
Jasad para imigran gelap yang tewas terlihat mengapung dan bahkan ada yang terdampar di pantai. Jasad-jasad ini kemudian ditutup dengan selimut oleh aparat setempat.
Media SkyTG24 dan kantor berita ANSA melaporkan bahwa ada sekitar 150-200 imigran gelap di atas kapal. Sedangkan menurut Walikota Susino, sebagian besar imigran gelap tersebut berasal dari Eritrea, yang ada di kawasan Afrika.
Walikota Susino kemudian mengumumkan hari Selasa (1/10) sebagai hari berkabung nasional terkait insiden ini.
Secara terpisah, kantor berita ANSA memberitakan bahwa dua awak kapal ditangkap terkait insiden ini. Keduanya ditangkap karena dianggap melanggar hukum Italia dengan memfasilitasi imigran gelap.
(nvc/ita)