Dalam artikel yang dipublikasikan di Jurnal PNAS, para ilmuwan menduga letusan dahsyat lebih 700 tahun silam itu kemungkinan besar berasal dari Gunung Rinjani.
Penelitian dilakukan oleh Prof Clive Oppenheimer dari Cambridge University, dan Prof Franck Lavigne, dari Pantheon-Sorbonne University. Keduanya melakukan penelusuran yang menyerupai prosedur investigasi kejahatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penelitian itu, komposisi kimia lapisan es di kedua kutub Bumi memberi sidik-jari yang bisa dicocokkan tim peneliti dengan peninggalan gunung-gunung di masa lalu.
Ternyata semua geologi dan geokimia yang mereka temukan, cocok dengan danau kawah Segara Anak di Pulau Lombok.
Danau itu terletak di bekas lokasi Gunung Samalas sebelum meletus, yang kini dikenal sebagai kawasan Gunung Rinjani.
Diperkirakan gunung itu melemparkan paling tidak 40 kilometer kubik batu-batuan. Catatan di Eropa membenarkan bahwa musim panas tahun 1258 sangat buruk, dengan cuaca yang justru dingin dan hujan terus-menerus. Akibat cuaca ekstrim tersebut, panen gagal dan dilaporkan banyak orang meninggal yang boleh jadi ada kaitannya dengan musim kering.
(nwk/nwk)