"Penumpang nggak ada yang ngaku buka, polisi sama otoritas bandara masih mencari," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (30/9/2013).
Selama proses pencarian itu, para penumpang yang dekat dengan lokasi pintu darurat tak diizinkan terbang dengan pesawat pengganti. Sementara yang lain bisa segera ke daerah tujuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lion Air mengaku rugi dengan aksi tersebut hingga ratusan ribu dolar. Karena itu, mereka tetap ingin memproses kejadian ini ke ranah hukum.
"Kita harus cek motifnya, maksudnya apa. Ini bukan soal panas lagi," argumennya.
Para penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 775 dari Manado ke Jakarta itu sebelumnya membuka pintu darurat pesawat karena kecewa dengan delay dan suasana panas di dalam kabin. Mereka menunggu selama hampir 45 menit di pesawat sebelum berangkat, hingga akhirnya membuka paksa emergency exit.
Salah seorang penumpang mengaku sudah mengeluh ke pramugari, namun hanya mendapat tisu sebagai kompensasi. Mereka tak diberi penjelasan lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
Alasan penumpang membuka pintu itu untuk mencari udara segar.
(mad/nrl)