"Ya banyak, di situ kan ada kedutaan, di situ juga ada BI (Bank Indonesia), yang itu juga, yang lain apa lagi. Oleh sebab itu, masih kita hitung apa masih ada yang lain, dan yang lain ukuran-ukurannya seperti apa. Karena rata-rata pemilik tuh menyampaikan siapa yang menjamin keamanannya, nah itu yang harus dijawab juga," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (30/9/2013).
"Ya kalau kedutaan enggak bisa toh pagarnya, menghilangkannya gimana sih, masak enggak ngerti," imbuh pria 52 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siap jamin gimana, orang sudah dijawab tadi gitu kok, masih dikalkulasi semuanya, dihitung. Belum, kok menjamin, kalau saya menjamin nanti enggak aman gimana?
Ya belum itu baru dihitung. Supaya nanti waktu nanti saya ngomong ya kita jamin, itu benar-benar," jelas Jokowi
Terkait koordinasi dengan polisi soal keamanan gedung, Jokowi masih belum bisa memutuskan. Karena Jokowi tidak menganggap rencana ini krusial dan diburu waktu. Pemprov DKI juga tidak akan mengambil alih kepemilikan lahan gedung-gedung yang dibongkar.
"Belum, orang sekarang kan juga belum, sudah ada yang jaga juga, gimana sih. Ganti rugi endak, ganti rugi apanya, wong miliknya juga milik mereka. Kita enggak mau menduduki lahan mereka kok," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan tiap-tiap gedung sebenarnya sudah memiliki sistem keamanan masing-masing. Namun, pihaknya tetap akan melakukan perhitungan agar dapat menjamin keamanan gedung jika nantinya pagarnya dibongkar.
"Ya sebetulnya keamanan gedung kan juga ada, ya kan. Ya belum itu baru dihitung. Supaya nanti waktu nanti saya ngomong ya kita jamin, itu benar-benar," kata suami Iriana itu.
Namun, hingga kini Jokowi masih belum bisa memastikan kapan proyek ini akan dilaksanakan. Jika semua perhitungan telah selesai, pihaknya akan mengundang pemilik atau pengelola gedung untuk berdiskusi.
"Belum. Belum, masih dalam proses. Nanti ketemu, ini udah dites dulu satu-satu, berarti kalau enggak dites, tadi tuh, oh ya ada yang beda ada yang iya, nanti kalau sudah diukur-ukur baru kita undang," kata Jokowi.
(dha/rmd)