Kisah Si 'Janda Putih' dan Suami Peneror Bom

Kisah Si 'Janda Putih' dan Suami Peneror Bom

- detikNews
Senin, 30 Sep 2013 11:55 WIB
Kisah Si Janda Putih dan Suami Peneror Bom
Nairobi - Sosok Samantha Lewthwaite atau si 'janda putih' terus digali. Dia diduga terlibat dalam sejumlah kasus teror, termasuk di Mal Westgate, Nairobi, Kenya. Keterkaitan dengan suami pun ditelusuri. Seperti apa?

Samantha menjadi buruan Interpol atas nama pemerintah Kenya. Wanita asal Inggris ini terlibat kasus kepemilikan bahan peledak dan persekongkolan tindak kejahatan pada Desember 2011. Diduga kuat, surat perintah penangkapan Interpol ini merujuk pada rencana pengeboman sebuah resor setempat pada tahun 2011.

Namun, keterlibatannya dalam aksi pembantaian di mal Kenya juga ditelusuri. Sejumlah kesaksian dari para tentara Kenya yang berjibaku di mal, melihat ada sosok Samantha di antara pelaku teror. Bahkan dia dikabarkan menjadi pemimpin aksi keji tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, keterlibatan Samantha dalam kasus teror tak bisa dilepaskan dari pengaruh suaminya. Berikut sejumlah kisah tentang Samantha dan sang suami:

Menikah dengan Jermaine Lindsay

Pada usia 17 tahun, Samantha menjadi muslim. Dia lalu mengubah namanya menjadi Sherafiyah.

Tak lama kemudian, dia menikah dengan Jermaine Lindsay, seorang pria muslim keturunan Jamaika. Mereka bertemu di sebuah forum internet muslim. Kehidupan Samantha pun langsung berubah dan lebih relijius sejak itu.

Pada tahun 2005, Jermaine Lindsay melakukan aksi bom bunuh diri di stasiun bawah tanah London. Bersama dengan 3 pelaku lainnya, Lindsay mendalangi aksi di sejumlah lokasi yang menewaskan 52 orang.

Setelah itu, Samantha menjadi buronan kepolisian Inggris karena diduga terkait dengan jaringan militan Al-Qaeda. Sejak itu juga, dia disebut "janda putih".

Serangan di Kenya Bertepatan dengan Ultah Lindsay?

Diduga ada keterkaitan antara serangan di Mal Westgate, Kenya, dan ulang tahun suami Samantha, Jermaine Lindsay. Serangan dilakukan pada 21 September 2013, sementara sang suami seharusnya berusia 28 tahun pada 23 September 2013 lalu.

Tanggal 21 adalah hari Sabtu terdekat dengan perayaan ulang tahun sang suami. Kelompok ini sengaja memilih hari yang ramai di mal untuk menambah efek penyerangan.

Samantha dikabarkan merencanakan serangan itu dari sebuah apartemen yang berjarak hampir 100 meter dari mal.

Menikah Lagi dengan Tentara Kenya

Sempat kabur ke Afsel, Samantha akhirnya masuk ke Kenya dengan paspor palsu. Di negeri tersebut, Si Janda Putih menikah lagi diam-diam dengan seorang tentara angkatan laut Kenya.

Pria Kenya tersebut bernama Abdi Wahid (40). Tak banyak catatan yang bisa didapat soal Wahid, namun Daily Mail menulis, pria tersebut pernah ditangkap pada tahun 2011 karena terkait dengan 'pabrik' pembuatan bom. Namun dia tak pernah dipenjara.

Wahid memiliki latar belakang militer dan pernah jadi pengawal pribadi di Afghanistan.

Saat ini, polisi masih mencari sosok Wahid terkait kasus pembantaian sandera di Mal Westgate. Dia adalah kunci untuk menemukan keberadaan Samantha.

Anak-anak Samantha

Saat ini, Samantha tercatat memiliki empat orang anak. Yang paling tua berumur 9 tahun bernama Abdullah, lalu ada Ruqayyah yang berusia 8 tahun. Ayah keduanya adalah Lindsay.

Lalu, ada dua anaknya yang lain, yakni Abdur Rahman (4) dan Surajah (3). Belum diketahui secara pasti, apakah ada anak antara Samantha dan Wahid. Namun dari foto yang diperoleh dari laptop Samantha, terlihat foto seorang bayi yang sedang digendong lelaki yang diduga ayahnya.

Dalam laptop itu juga ditemukan sebuah catatan sebuah wawancara. Kala itu, Samantha ditanya mau jadi apa anak-anaknya kelak. Sang janda putih pun menjawab,"mujahidin".

Halaman 2 dari 5
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads