"Kita mendukung dengan syarat sudah ada pembicaraan yang melibatkan pemilik gedung. Kalau sudah sepakat artinya mereka akan dengan sukarela menerima," kata Wakil Ketua DPRD DKI tri Wicaksana saat berbincang, Senin (30/9/2013).
Menurut politisi yang akrab disapa Bang Sani itu, konsep gedung tanpa pagar pembatas di sepanjang Thamrin-Sudirman adalah konsep yang baik, hal itu karena sudah diterapkan di kota-kota besar di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menilai wacana ini tak akan menuai banyak pro kontra di kalangan masyarakat, selain karena sudah ada contoh di negara lain juga karena masyarat perlu konsep itu.
"Warga saya kira akan menerima secara umum, apalagi bagi pejalan kaki di Thamrin dan Sudirman, terutama saat car free day Sabtu-Minggu. Mereka akan lebih leluasa," tuturnya.
"Dengan sistem terbuka itu akeses publik yang menghubungkan gedung dengan pedestrian akan semakin luas yang sebabkan warga lebih leluas berinteraksi di wilayahnya. Namun garansi keamanan harus dipenuhi oleh pemerintah," imbuhnya.
Gubernur DKI Jakarta Jokowi memang menginginkan agar gedung perkantoran tak memasang pagar. Menurut jokowi, selama ini sudah ada satpam jadi tak perlu risau soal keamanan. Hal ini juga terkati Jakarta yang lebih ramah bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
"Harusnya pagar depan dihilangin. Mereka kan pasang pagar karena alasan keamanan makanya dipasang pagar. Kan ada security," kata Joko Widodo saat mengecek trotoar di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013)
(bal/jor)