Bedah 2,3 Juta Rumah Tak Layak Huni, Mensos: Kalau Ada Penggelapan, Kita Lawan

Bedah 2,3 Juta Rumah Tak Layak Huni, Mensos: Kalau Ada Penggelapan, Kita Lawan

- detikNews
Minggu, 29 Sep 2013 13:39 WIB
Jakarta - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengkhawatirkan semangat gotong royong masyarakat Indonesia saat ini. Melalui program bedah rumah tak layak huni, Salim ingin meningkatkan ciri khas bangsa Indonesia itu.

Salim menyebutkan, bantuan bedah rumah tak layak huni tak cukup dengan uang. Namun juga perlu bantuan masyarakat atau tetangga yang rumahnya dibedah, sehingga timbul kesetikawanan sosial.

"Kita tahu ini tupoksi Kementerian Perumahan Rakyat, tapi Kemensos berperan membangun semangat gotong royong yang semakin luntur di negeri ini. Orang hanya berpikir untuk pribadi, keluarga, kelompok, kalau itu terjadi ya kita akan rugi dan bangsa besar ini tak akan terwujud," ujar Salim saat mengunjungi salah satu penerima bantuan bedah rumah senilai Rp 10 juta di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasar data Kemensos ada 2,3 juta rumah tak layak huni di seluruh Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta juga tak lepas dari keberadaan rumah tak layak huni, sehingga Salim mengeluarkan Rp 500 juta untuk 50 rumah di Tebet. Namun Salim mengancam siapa pun yang hendak menggelapkan bantuan ini.

"Ya kalau ada yang menggelapkan pasti ketahuan. Kita lawan dan akan kita tindak," ujar Salim.

Menteri yang juga politisi dari PKS ini mengharapkan tidak ada oknum yang mencoba mengambil keuntungan pribadi di balik bantuan ini. Ia menyatakan bantuan ini untuk meredam konflik di Indonesia melalui tolong menolong dan kepedulian.

"Kita ingin bangsa ini semakin solid, semangat tolong menolong, dan itu bisa meredam konflik. Sebab rumah yang bangun tetangga itu, kalau ada konflik rumah tidak dirusak. Tapi duduk bersama menyelesaikan masalah itu tanpa masalah baru, itu yang kita inginkan," ujar Salim.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan bernama Yasin (58) tak bisa menutupi kebahagiaannya saat melihat sang menteri jongkok dan memasang lantai keramik pertama di rumahnya. Walau semangat gotong royong yang ingin dibangun, Yasin mempersiapkan pemasangan itu tanpa bantuan tetangga.

"Materialnya datang hari Sabtu (28/9) kemarin. Saya berterimakasih kalau ada tetangga yang mau bantu. Tapi ini saya siapkan sendiri," ujar Yasin terpisah.

(vid/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads