Salim menyebutkan, bantuan bedah rumah tak layak huni tak cukup dengan uang. Namun juga perlu bantuan masyarakat atau tetangga yang rumahnya dibedah, sehingga timbul kesetikawanan sosial.
"Kita tahu ini tupoksi Kementerian Perumahan Rakyat, tapi Kemensos berperan membangun semangat gotong royong yang semakin luntur di negeri ini. Orang hanya berpikir untuk pribadi, keluarga, kelompok, kalau itu terjadi ya kita akan rugi dan bangsa besar ini tak akan terwujud," ujar Salim saat mengunjungi salah satu penerima bantuan bedah rumah senilai Rp 10 juta di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau ada yang menggelapkan pasti ketahuan. Kita lawan dan akan kita tindak," ujar Salim.
Menteri yang juga politisi dari PKS ini mengharapkan tidak ada oknum yang mencoba mengambil keuntungan pribadi di balik bantuan ini. Ia menyatakan bantuan ini untuk meredam konflik di Indonesia melalui tolong menolong dan kepedulian.
"Kita ingin bangsa ini semakin solid, semangat tolong menolong, dan itu bisa meredam konflik. Sebab rumah yang bangun tetangga itu, kalau ada konflik rumah tidak dirusak. Tapi duduk bersama menyelesaikan masalah itu tanpa masalah baru, itu yang kita inginkan," ujar Salim.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan bernama Yasin (58) tak bisa menutupi kebahagiaannya saat melihat sang menteri jongkok dan memasang lantai keramik pertama di rumahnya. Walau semangat gotong royong yang ingin dibangun, Yasin mempersiapkan pemasangan itu tanpa bantuan tetangga.
"Materialnya datang hari Sabtu (28/9) kemarin. Saya berterimakasih kalau ada tetangga yang mau bantu. Tapi ini saya siapkan sendiri," ujar Yasin terpisah.
(vid/lh)