Akhirnya Rumah M Yasin di Tebet Berlantai Keramik

Akhirnya Rumah M Yasin di Tebet Berlantai Keramik

- detikNews
Minggu, 29 Sep 2013 13:02 WIB
M Yasin (foto: David/detikcom)
Jakarta - Sejak lahir, Muhammad Yasin (58) tinggal di rumah orang tuanya di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Rumah itu kini diurus dirinya bersama empat keponakan.

Yasin tinggal di rumah berukuran 4,5 meter x 12 meter. Rumah itu luas dibandingkan rumah tetangganya yang cenderung lebih kecil. Namun rumah itu tidak berlantai keramik, tidak bercat, dan tidak banyak diisi perabotan.

"Saya cuma kerja serabutan. Kalau ada tetangga minta bantuan, saya bisa bantu, ya saya kerjakan. Paling besar itu saya dikasih Rp 50 ribu," kata Yasin saat ditemui di rumahnya, Jalan Kampung Melayu Kecil III, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinding rumah yang memiliki 5 ruangan dan 1 kamar mandi itu hanyalah batako tak tertutup semen, apalagi cat. Lantainya tanah dan lima penghuni termasuk tamunya harus pakai alas kaki di dalam rumah.

"Ini rumah warisan, saya biasanya renovasi sendiri. Walau rezeki saya nggak tentu, saya sisihin sedikit-sedikit buat bangun seperti ini," ujar Yasin.

Titik air hujan juga masuk ke dalam rumahnya melalui celah-celah atap yang bocor. Belum lagi ketika banjir datang, air akan masuk hingga ke dalam rumahnya.

"Makanya saya bangun kayak rak itu. Kalau dari luar kelihatan kayak lantai dua, padahal itu atap yang saya tinggiin buat rak taruh barang pas banjir," ujar Yasin sambil menunjuk rak-rak bambu di atas rumahnya.

Yasin tinggal bersama empat keponakannya di rumah tersebut. Ia tak memiliki istri atau anak, hanya merawat keponakan-keponakannya. Kehidupannya menjadi lebih ringan ketika satu keponakannya mulai bekerja di tempat percetakan.

"Ada satu keponakan saya yang masih kecil itu putus sekolah. Saya saja cuma sampai SD. Keponakan saya yang paling besar juga sudah bantu-bantu kerja ikut tetangga yang punya percetakan," ujar Yasin.

Di balik ceritanya itu, Yasin tak bisa menyembunyikan senyum yang terus terurai di wajahnya. Ia mendapatkan bantuan Rp 10 juta dari Kementerian Sosial untuk memperbaiki rumahnya. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang menyematkan lantai keramik pertama di rumahnya juga membuat dia sangat senang.

"Sejak mulai banjir tahun 1996, Pemprov DKI belum pernah berikan bantuan apa-apa. Ini yang pertama bantuan dari Kemensos," ujar Yasin.

(vid/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads