Hal itu diungkapkan Prabowo saat mengisi acara Temu Regional Forum Rektor Indonesia dan Presiden BEM se-Jawa Tengah di Undip Semarang. Jumlah tersebut dihitung dari kehilangan potensi penerimaan pajak sebesar US$ 36 miliar, kebocoran APBN US$ 50 miliar, dan anggaran negara untuk subsidi energi sebesar US$ 30 miliar.
"Membakar uang US$ 36 miliar untuk subsidi BBM, tapi yang menikmati yang punya mobil," kata Prabowo di Gedung Prof Soedarto, Undip Semarang, Sabtu (28/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau produksi 1 juta barrel sehari, dibagi 7 berarti 150 ton kali US$ 50 ribu dolar per hari. Itu kehilangan kita. Kalau diteruskan kekayaan kita akan terkuras," tegasnya.
Ia pun mencontohkan sejumlah hasil bumi lainnya yang diekspor dalam bentuk bahan mentah tanpa diolah. Prabowo juga menyayangkan pemerintah yang seolah tidak lagi berlandaskan UU 1945 Pasal 33.
"Ekonomi kita harus kita ubah haluannya, banting stir kembali ke rancang bangun pendiri bangsa yaitu UUD '45 pasal 33," pungkasnya.
Jika pasal 33 UUD 1945 tersebut menjadi pedoman dalam pengolahan kekayaan alam Indonesia, Prabowo memastikan korupsi akan berkurang pesat karena gaji-gaji akan tercukupi.
"Gaji buruh, perawat, hakim, dan lainnya terpenuhi. Korupsi hilang karena gaji-gaji cukup dan pelayanan akan baik," tandasnya.
(alg/mok)