"Ini akhir dari 35 tahun tabu," tulis harian Arman menyinggung soal putusnya hubungan diplomatik menyusul aksi penyanderaan di kedutaan AS di Teheran saat Revolusi Islam tahun 1979.
"Dunia terperanjat. Media internasional kaget soal panggilan telepon itu," tulis media reformis tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara surat kabar Etemad memajang foto Rowhani dan Obama. "Historic contact on way home," demikian judul headline di halaman depan itu.
Namun profesor hubungan internasional Mohammad Ali Bassiri mengingatkan, membaiknya hubungan Teheran dan Washington akan mendapat penolakan besar dari Israel dan lawan-lawan domestik masing-masing negara.
"Banyak negara, khususnya rezim Zionis (Israel), yakin bahwa kepentingan mereka akan terancam dengan normalisasi hubungan antara Iran dan AS, dan akan berupaya menghentikannya," cetus Bassiri.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini