Para penyelidik Kenya masih terus melakukan penyisiran di lokasi pembantaian untuk mencari petunjuk terkait kejadian pada Sabtu, 21 September itu. Operasi pencarian jasad pun terus dilakukan.
Sejauh ini, sebanyak 67 orang dipastikan tewas dalam serangan itu. Ini merupakan serangan terburuk di Kenya sejak pengeboman kedutaan AS pada tahun 1998.
Namun hingga kini belum ada informasi baru mengenai jasad-jasad yang diyakini masih berada di antara reruntuhan bangunan mal tersebut. Padahal saat areal parkir yang berada di lantai paling atas mal tersebut ambruk, banyak jasad di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi secara logika, Anda akan lebih dulu mengurus orang-orang yang selamat, membawa mereka keluar, merawat mereka, membawa mereka ke rumah sakit dan mengambil jasad-jasad itu nanti," tuturnya.
"Dan itulah yang terjadi. Jadi sekarang harusnya masih ada jasad-jasad di sana," imbuhnya.
Menurut Palang Merah, 61 orang dilaporkan masih hilang. Namun Menteri Dalam Negeri Kenya mengatakan, kemungkinan hanya ada beberapa jasad yang masih berada di antara reruntuhan bangunan.
(ita/ita)