"Korban merupakan anak saya bernama Salwa Aulia (7). Saya tinggal di Gang Antik RT 02, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Yang melaporkan ke polisi adalah ibu saya, Sulichah (66) pada 25 Agustus lalu," ujar Ayahanda Salwa yang bernama Novi Setiawan (39) saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (28/9/2-13).
Pria yang berprofesi sebagai pelaut tersebut mengetahui dari Sulichah bahwa penganiayaan terhadap anak bungsunya tersebut terjadi pada 12 hingga 16 Juli 2013. Persoalannya pun sangat sepele, yakni Salwa tak dapat menghapal doa-doa dengan benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya tak ada yang mengetahui kejadian tersebut, setelah pada pertengahan Juli, adik kandung Novi yang bernama Ira Sulistyani diberitahu TR bahwa Salwa dirawat di Rumah Sakit PMI Bogor karena jatuh dari tempat tidur.
"Pada saat di Rumah Sakit anak saya tidak cerita apa-apa, karena mungkin sudah diancam untuk tidak memberitahu siapapun. Barulah setelah anak saya keluar dari Rumah Sakit, dia (Ira) menghilang," tutur Novi.
Saat itulah kejadian mulai terbongkar. Salwa akhirnya bercerita kepada sang nenek bahwa dia telah dianiaya oleh ibunya karena sulit menghapal doa-doa.
"Pada saat kejadian, kebetulan saya masih bertugas di kapal, jadi sudah kesekian kali kejadiannya dan ini yang paling parah. Ide pelaporan dari adik dan ibu saya yang mungkin sudah tidak tahan melihat kelakuannya," kata Novi.
"Dari pemeriksaan dokter, pelipis kanan kiri retak dan terjadi pembengkakan di kepala bagian belakang. Alhamdulillah saat ini anak saya sudah dalam tahap pemulihan, karena penyumbatannya sudah disedot. Tapi luka-luka di tubuh anak saya hampir menyeluruh, karena ditendang, ditonjok, dan dibanting," ungkapnya.
Sementara Polres Jakarta Timur membenarkan adanya laporan dari anggota keluarga Salwa. Laporan tersebut diterima polisi pada pertengahan Agustus lalu.
"Memang benar ada laporan seperti itu, laporan masuk pada tanggal 25 Agustus dan yang melaporkan adalah Mbah (nenek) korban. Informasi terakhir waktu diperiksa di Rumah Sakit PMI Bogor Ibunya meninggalkan anaknya," ujar Kabag Humas Polres Jakarta Timur, Kompol Didik Haryadi ketika dikonfirmasi detikcom, Sabtu (28/9).
(rni/trq)