Peci Asli Gus Dur Tidak Akan Pernah Dijual

Peci Asli Gus Dur Tidak Akan Pernah Dijual

- detikNews
Jumat, 27 Sep 2013 05:03 WIB
dok. detikcom
Surabaya, - Peci asli yang dipakai KH Abdurrahman Wahid saat menjadi presiden tidak akan dijual. Peci warna cokelat itu tersimpan aman di Sidoarjo.

"Masih ada kok. Tidak dijual, karena ini memiliki arti bagi kami," kata M Zurqoni, menantu (Alm) Abdul Mudjib Manan saat bincang-bincang dengan detikcom, Kamis (26/9/2013).

Pria asal Keputran Surabaya yang menikahi Yuyun dan telah dikaruniai satu putri ini cukup bangga bisa memiliki peci bersejarah tersebut. Ia menyebut bersejarah, karena peci ini pada tahun 2001, dikenakan Gus Dur saat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR dan Partai Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berusaha menyimpan peci yang disertai sertifikat sebagai bukti ini asli dari Gus Dur," tambah Zurqoni.

Zurqoni pun menceritakan kedekatan mertuanya dengan Gus Dur. "Sejak kuliah, satu asrama di Kairo," kata dia panjang lebar.

Saat Gus Dur menjadi presiden, Gus Dur memerintahkan Imam Utomo yang saat itu menjabat Gubernur Jatim untuk mencari Abdul Mudjib Manan.

Setelah ditemukan, Abdul Mujib Manan yang saat itu menjadi dosen di IAIN Sunan Ampel pun diangkat menjadi staf ahli dan selanjutnya meningkat menempati posisi sekretaris presiden pada tahun 1 Desember 2000.

Nah, setelah Gus Dur lengser, kopiah yang biasa dikenakan saat menjadi presiden diserahkan kepada Abdul Mudjib Manan sebagai kenang-kenangan.

Seperti pernah diberitakan, untuk otentifikasi keaslian peci itu, Gus Dur menuliskan surat penyataan yang ditandatangani pada 24 Juli 2001, saat yang sama ketika Gus Dur meninggalkan Istana.

Dalam selembar surat bermaterai Rp 6.000 itu, Gus Dur menyatakan telah memberikan peci kepada Abdul Mudjib Manan. Di surat tersebut ditulis ciri-ciri peci tersebut antara lain: terbuat dari bahan sejenis akar-akaran, di kedua sisi tertulis Gus Dur dan Presiden RI. Dalam surat disebutkan juga "Peci tersebut saya pakai pada saat dibacakan dekrit Presiden RI pada tanggal 23 Juli 2001".

Sayangnya, Yuyun putri Alm Abdul Mudjib Manan yang kini tinggal di Kureksari Sidoarjo belum bisa dikonfirmasi. Hingga Pukul 14.43 Wib, upaya konfirmasi masih belum berhasil. Beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya tidak mendapat jawaban.

Berikut petikan surat pernyataan Gus Dur terkait peci tersebut:

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : KH Abdurrahman Wahid
Pekerjaan: mantan Presiden RI ke IV
Alamat: Jalan Warung Sila, Gg Munawaroh, Ciganjur-Jakarta

Menyatakan bahwa saya telah memberikan sebuah peci kepada:

Nama: Abd Mudjib Manan
Pekerjaan: - mantan Sekretaris Presiden RI
- Dosen Fakultas Dakwan IAIN Sunan Ampel Surabaya
Alamat: Makarya, Binangun Blok G no 17, Waru Sidoarjo

Adapun ciri-ciri peci tersebut, antara lain:
1. Terbuat dari bahan sejenis akar-akaran
2. Di kedua sisinya bertuliskan ' Gus Dur Presiden Republik Indonesia'
3. Peci tersebut saya pakai pada saat pengumuman Dekrit Presiden RI pada tanggal 23 Juli 2001

Demikian pernyataan surat ini saya buat untuk digunakan seperlunya

Jakarta, 24 Juli 2001

Yang menyatakan

KH Abdurrahman Wahid


Kabar peci itu kembali menghangat setelah Shinta Nuriah menyerahkan peci yang mirip dengan dipakai Gus Dur kepada Gubernur DKI Jakarta Jokowi.


(gik/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads