Pemerintah setempat melarang adanya pawai karena pada pawai akhir tahun 2010 sempat terjadi kerusuhan dari kubu yang pro dan kontra terhadap kehadiran kaum gay.
"Sejauh ini kita tetap concerned, akan tetap dilaksanakan," kata seorang aktivis gay Goran Miletic, dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir Reuters Kamis (26/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita telah membahas hal detail dengan polisi, tapi kita belum mendapat kepastian pengamanan," ujar Goran. Imbas dari rencana pawai ini pertandingan sepakbola yang sedianya diadakan pada Sabtu ditunda menjadi Minggu (29/7).
Pihak Gereja Ortodoks telah menolak dengan tegas diadakannya pawai ini. Mereka menilai penerimaan terhadap kaum gay akan menjadi masa yang sangat tragis untuk Serbia.
"Tak ada yang lebih terancam daripada pernikahan dan keluarga. Keduanya telah dirusak dengan sistematis, khususnya oleh kebanggan menjadi kaum gay," ungkap perwakilan gereja Patriarch Irinej.
(rna/mpr)