Adrianus Meliala Siap Menghapus Praktek Suap di Lapas

Seleksi Dirjen PAS

Adrianus Meliala Siap Menghapus Praktek Suap di Lapas

- detikNews
Kamis, 26 Sep 2013 11:29 WIB
Jakarta - Adrianus Meliala menjalani tes wawancara calon Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS). Dia bertekad menghapus praktek suap di lembaga pemasyarakatan. Namun di sisi lain, dirinya punya kelemahan.

"Bisa anda jelaskan, apa kelemahan Anda?" tanya Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Wamenkum HAM Denny Indrayana kepada Adrianus di Gedung Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Adrianus-pun menjawab, "Saya suka nervous, Pak. Kalau sedang ada acara ke luar negeri itu saya selalu bolak-balik memeriksa tas saya".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski suka nervous alias gugup, namun Adrianus bertekad menghapus suap-menyuap yang sering dipraktikkan pekerja LP. Kasus Freddy Budiman menjadi contohnya. Seorang narapidana berduit bisa mendapatkan fasilitas lebih dengan cara menyuap pegawai dan petinggi LP.

"Ini adalah semacam kompensasi dari konteks inferioritas mereka. Ketika mereka dengan pemilik uang maka inferioritas itu luar biasa. Tapi kalau berhadapan dengan warga binaan, maka otoritasnya yang dikedepankan," papar Adrianus menanggapi realitas tak adil di LP.

Untuk itu, menurut Adrianus, inferioritas para pekerja LP harus dihilangkan. Mereka harus bersikap adil tanpa pandang bulu dan penuh integritas dalam menghadapi semua narapidana.

Adrianus yang juga sudah malang melintang di Polri sebagai Penasihat Kapolri dan Komisioner Kompolnas ini kemudian menceritakan pengalamannya dengan uang suap. Ketika dirinya sidak ke Polda, Polres atau Polsek, dirinya sering diberi suap agar tidak membuat laporan yang jelek dalam hasil sidaknya. Namun Adrianus menolak dan melaporkan realitas ini ke Kapolri.

"Kami datang ke Polres, Polsek, atau Polda, selalu ada yang ngasih amplop lah. Saya lalu mengeluhkan hal tersebut ke Kapolri, karena kesannya kami jadi seperti merampok mereka jika kami berkunjung. Tapi tetap masih tetap begitu juga setelah saya keluhkan," tuturnya.


(dnu/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads