Setelah Balap, Muncul Parkir Liar di Jalan Asia Afrika

Kehidupan Malam Anak Gaul Senayan

Setelah Balap, Muncul Parkir Liar di Jalan Asia Afrika

- detikNews
Rabu, 25 Sep 2013 17:02 WIB
Suasana jalan Asia Afrika pada siang hari. (foto: detikcom)
Jakarta - Tempat tongkrongan anak-anak orang kaya tak hanya di Patung Panahan, di komplek Gelora Bung Karno, namun juga melebar hingga sepanjang jalan Asia Afrika ke depan Plaza Senayan, Jakarta. Fenomena ini rupanya dimanfaatkan sekelompok orang untuk mendulang rupiah secara tidak sah. Caranya dengan membuka bisnis parkir liar.

Andhika, 24 tahun warga Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat menyebut bisnis parkir liar di jalan Asia Afrika dikuasai oleh sekelompok preman. Ketua preman menyewakan lahan yang ada di sekitar jalan tersebut kepada orang yang mau menjalankan usaha parkir.

Tarif sewanya Rp 10 juta selama enam bulan. β€œAda teman saya jadi tukang parkir di jalan Asia Afrika, bosnya teman saya itu β€˜ngontrak’ ke ketua preman itu,” kata Dhika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Label sebagai tempat tongkrongan anak-anak muda berduit sudah melekat pada kawasan Patung Panahan di jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat sejak tahun 1980-an. Jumlah anak muda yang nongkrong di jalan Asia Afrika dan Taman Ria Senayan makin banyak setelah Parkir Timur Gelora Bung Karno ditutup pada tahun 2006.

Menurut Andhika awal tahun 2000-an, kawasan tongkrongan kaum kaya tersebut dikuasai oleh anak pendiri dan ketua salah satu organisasi kepemudaan di Indonesia. Hampir tiap malam mereka nongkrong di tempat tersebut, dan tak jarang terjadi keributan dan perkelahian.

Jalan Asia Afrika kembali menjadi sorotan setelah Ahad dini hari lalu terjadi tabrakan maut . Dua orang meninggal dan delapan lainnya luka-luka akibat insiden tersebut. Namun insiden tersebut seolah tak menyurutkan minat anak-anak muda yang sebagian besar anak baru gede alias ABG untuk tetap menyambangi jalan Asia Afrika.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Kukuh Hadi Santoso mengatakan selama ini hanya mengetahui banyak anak muda nongkrong di jalan Asia Afrika pada malam hari. Namun dia mengaku belum tahu adanya aktivitas lainnya, seperti balap liar, parkir liar, mabuk-mabukan hingga prostitusi di kawasan tersebut.

Dia berjanji akan menurunkan tim untuk mengecek informasi tersebut karena, Satpol PP tidak bisa asal menindak tanpa mengkroscek dulu. "Kalau tindakan ya harus komunikasi dulu dengan kepolisian. Kami juga harus melihat seberapa besar kebenaran laporan itu," kata Kukuh.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads