Soal Capres, PDIP: Kami Tak Ingin Ada Istilah Jawa dan Non Jawa

Soal Capres, PDIP: Kami Tak Ingin Ada Istilah Jawa dan Non Jawa

- detikNews
Rabu, 25 Sep 2013 16:06 WIB
Jakarta - Meski mempunyai Megawati dan Jokowi sebagai capres potensial pada Pemilu 2014, namun PDIP belum juga menentukan pilihan. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan soal capres dan cawapres tak ingin terjebak dengan istilah Jawa dan Non Jawa.

"Kami nggak melihat itu, kami tak ingin ada tua muda, laki-laki perempuan, jenderal atau tidak, jawa dan luar jawa. Tapi siapa yang secara akseptabilitas dan kapabilitas bisa didukung," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Termasuk menurut Tjahjo latar belakang partai politik. Tjahjo menyatakan capres dan cawapres PDIP bisa saja hanya dari PDIP atau gabungan parpol. Hal yang terpenting adalah mempunyai visi yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling ideal capres dan cawapres itu punya tujuan yang sama. Presiden dan wakil presiden itu figur bukan representase parpol, soal (syarat) Undang-undang itu undang-undang," tuturnya.

Tjahjo juga menegaskan apa yang berkembang saat ini masih sebatas wacana, PDIP tak ingin buru-buru atau terjebak dengan dinamika politik saat ini.

"Ini baru wacana-wacana yang dilontarkan, kita tidak bisa simpulkan. Tapi semua masukan yang berkembang disampaikan ke Ibu Mega," kata anggota Komisi I DPR itu.

(bal/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads