Nanang Jumadi, seorang pembaca detikcom, menceritakan pengalamannya yang nyaris menjadi korban pencopetan di dalam Metromini 604 (Tanah Abang-Pasar Minggu). Pencopet ini beraksi dengan jumlah cukup besar.
"Mereka naik di sekitar Benhil, ada delapan orang yang naik di sektiar halte Benhil," kata Nanang kepada detikcom, Rabu (25/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenek bus meminta ongkos penumpang dari belakang ke bagian depan bus. Setelah di dekat Kartika Chandra Nanang berdiri karena ingin turun. Namun saat hendak turun ada beberapa orang pria yang berdiri menghalang-halangi Nanang.
"Copet-copet itu seperti menghalangi saya saat hendak turun," katanya.
Saat hendak turun, Nanang mengetok atap bus sambil berteriak 'kiri-kiri'. Bus melambat namun tidak menepi. Bus berhenti di tengah jalan. Nanang kemudian mencoba menerobos kerumunan copet yang menghalanginya di pintu belakang.
"Saya putuskan menerabas semua itu dan agak kaget ketika pria yang di samping saya pegang-pegang ujung celana, katanya 'mas, mas celananya kena rokok mau bolong nanti kebakar sini saya bantu bersihin'," katanya.
Nanang sempat bingung karena tidak ada yang merokok dari tadi. Saat lengah ada rekan pencopet yang merogoh kantong kiri celana Nanang yang berisi HP. "Sadar sedang jadi target pencopetan bergerombolan, saya langsung gebrak atap bus dan tangan saya sontak menyikut pria yang coba merogoh kantong celana saya," katanya.
Nanang kemudian meloncat dari bus dan mengecek barang-barang yang dibawanya. "Untungnya tidak ada barang yang diambil," katanya.
(nal/nrl)