"Apapun hasil survei itu bukan sebagai parameter utama untuk menentukan keputusan poltiik. Kita cermati, kita analisa, iya, tapi bukan satu-satunya alat penentu," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Menurut Tjahjo, apapun dinamika yang berkembang terkait Pilpres, PDIP konsisten pada keputusan bahwa soal nama menjadi hak preogatif ketua umum yaitu Megawati Soekarnoputri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membahas detail belum ada. Kita konsisten sesuai Rakernas serahkan ke Bu Mega. Ya nggak tahu kalau Bu Mega ketemu (JK). Kalau ketemu nggak apa-apa kan (JK) pernah jadi menterinya juga, sama-sama mantan wapres juga," tuturnya.
Hasil analisis PoliticaWave.com itu diambil dari 330 situs media online dan situs jejaring sosial twitter dan facebook selama 1 Maret hingga 31 Agustus 2013. Pemaparan hasil analisis digelar di rumah makan rempah-rempah, Jl Senopati, Jaksel, Selasa (24/9) kemarin.
(bal/van)