Rektor UIN Jakarta Datangi KPK, Diskusi Soal Politik Berbiaya Tinggi

Rektor UIN Jakarta Datangi KPK, Diskusi Soal Politik Berbiaya Tinggi

- detikNews
Rabu, 25 Sep 2013 13:58 WIB
Jakarta - Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat mengaku geram dengan biaya politik di Indonesia saat ini. Biaya politik yang tinggi menimbulkan potensi korupsi.

"Mengapa di era reformasi demokrasi ini tidak berhasil menampilkan pemimpin yang qualified, biayanya mahal tapi hasilnya mengecewakan," ujar Komaruddin di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2013).

Menurut Komaruddin, hingga 15 tahun berjalannya reformasi demokrasi, angka korupsi di Indonesia belum berhasil ditekan. Masyarakat Indonesia yang dinilai lebih religius tetap saja tak bisa mengurangi korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengapa masyarakat Indonesia itu religius tapi kok tingkat korupsinya tidak turun-turun, sementara di negara yang sekuler itu korupsinya lebih berhasil ditekan," tambahnya.

Rektor UIN Jakarta itu kemudian menjelaskan, partai sebagai motor penggerak demokrasi harus berperan agar bisa menciptakan pemimpin yang baik dan bersih dari korupsi. Meskipun kenyataan hingga saat ini, partai-partai di Indonesia dinilai belum berhasil melahirkan tokoh-tokoh yang baik.

"Kalau partai-partai menggunakan simbol agama tapi tidak berhasil melahirkan negarawan dan tidak menunjukkan prestasinya, ya wajar saja kalau partai-partai keagamaan semakin surut. Di sisi lain, partai-partai nasionalis juga mempunyai sayap-sayap agamis," pungkasnya.

(kha/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads