Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar sosialisasi mengenai kunci keamanan pangan. Dalam hal ini, BPOM mengajak pihak yang paling dekat dengan pasar tradisional yaitu para ibu rumah tangga.
"Ada 5 kunci keamanan pangan," ujar Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Roy Sparinga di Gedung BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Simpan makanan yang cepat rusak pada lemari pendingin dengan suhu di bawah 5 derajat celcius," katanya.
Jika hendak disajikan, makanan diletakkan pada suhu 60 derajat celcius. Langkah kedua adalah menggunakan air dan bahan baku yang aman.
"Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman seperti susu yang sudah di pasteurisasi," imbaunya.
Untuk langkah ketiga adalah menjaga kebersihan air. Sebelum dan saat mengolah makanan dianjurkan untuk mencuci tangan sesering mungkin. Selain itu kebersihan area dapur juga harus diperhatikan.
"Keempat, pisahkan makanan mentah dengan matang," katanya.
Tujuannya agar makanan matang tersebut tidak terkontaminasi. Karena kontaminasi ini dapat membuat makanan menjadi beracun.
"Terakhir masaklah dengan benar," kata Roy.
Menurutnya, makanan yang telah direbus mendidih sebaiknya dipertahankan pada suhu 70 derajat celcius. Untuk daging diusahakan agar cairannya bening, tidak berwarna merah muda.
"Agar lebih yakin, gunakan termometer," katanya.
Sosialisasi ini ditanggapi secara antusias oleh para ibu rumah tangga tersebut. Mereka merasa sangat terbantu dengan sosialisasi dari BPOM ini.
"Saya jadi tahu cara milih makanan yang benar dan sehat," ujar ibu rumah tangga asal Rawamangun, Venty (42).
(kff/gah)