Penjelasan Rektor UKI Soal Kerusuhan Mahasiswa di Kampusnya Kemarin

Penjelasan Rektor UKI Soal Kerusuhan Mahasiswa di Kampusnya Kemarin

- detikNews
Rabu, 25 Sep 2013 13:08 WIB
Jakarta - Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) dilanda kerusuhan pada Selasa (24/9) sore kemarin. Sejumlah mahasiswa merusak fasilitas kampus. Menurut Rektor UKI Maruarar Siahaan, kerusuhan tersebut dipicu oleh sekelompok orang yang berusaha menguasai kampus.

"Semua ini sebab akibat. Ada orang yang ingin menguasai suatu lokasi yang dia tidak berhak. Sangat saya sesalkan," kata Maruarar Siahaan di UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (25/9/2013).

Menurut Maruarar, kelompok tersebut berafiliasi dengan seorang pejabat rektor di kampusnya. Pejabat tersebut tidak rela jika jabatannya berakhir. Padahal saat ini sudah ada rektor yang baru yang akan menjabat hingga empat tahun ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi bisa dipahamilah, ada orang yang tidak mau diberhentikan kan. Ini menjadi soal besar. Ada rektor yang diberhentikan karena dia sudah selesai masa waktunya. Tetapi dia tidak mau. Kemudian, dia meng-organize orang-orang yang mendukung dia," tuturnya.

Saat ini kepolisian sedang menyelidiki kerusuhan kemarin itu. sejumlah Mahasiswa UKI mengamuk dan merusak fasilitas kampus di Gedung Rektorat. Akibat kerusuhan itu, sejumlah fasilitas milik universitas hancur berantakan.

Informasi yang dihimpun peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas merusak kaca dan jendela bagian depan gedung, seperti kaca ruang adminstrasi, lemari penyimpan piala, dan maket Kampus UKI.

Perusakan tersebut dipicu lantaran sekelompok orang yang tidak memberikan kunci aula dan guest house yang tersimpan di gedung rektorat kepada mahasiswa. Padahal, kedua ruangan tersebut akan digunakan mahasiswa Fakultas Hukum UKI untuk menggelar acara 'Lomba Debat Hukum Nasional'.

Salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum semester tujuh, Hardoyo (24), menuturkan dalam sebulan terakhir Gedung Rektorat kampusnya dijaga oleh sekelompok orang yang mengaku petugas keamanan. Ketika itu konflik antar mahasiswa dengan kelompok tersebut sering muncul.

(dnu/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads