Salah korban, NDK, menyatakan Winarno berasal dari Teras Boyolali Jateng. Ia mengaku memiliki saudara yang menjadi pejabat di Kemenkeu. Namanya Tatang Yulianto Suharto.
Winaro memasang tarif berbeda calon korban. Untuk lulusan SMA dimintai uang Rp 80 juta. Rp 150 juta untuk lulusan S1. Rp 360 juta untuk lulusan S2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban juga diwajibkan mengikuti tes tertulis di sebuah CV di Serang, Banten. "Setelah dinyatakan lulus tes, kami diminta menyiapkan uang Rp 410 juta sebagai dana awal masuk jadi pegawai honorer," kata NDK.
Ada pertemuan layaknya proses pemberkasan sebagai persiapan menjadi PNS. Korban diberi baju seragam dinas lengkap dengan logo Kemenkeu. Ketika dijanjikan berangkat ke Jakarta pada 28 Mei 2013, Winarno dan yang lain tak muncul.
"Sampai hari ini nomor pelaku tidak bisa dihubungi. Janji menjadikan kami PNS ternyata palsu," kata NDK.
Kepala Ombudsman Jateng-DIY Budhi Masthuri menduga korban berjumlah ratusan. "Ada banyak korban dari kasus penipuan yang dilakukan Winarno. Tidak hanya di Polres Boyolali saja namun juga Polres yang lain. Diperkirakan lebih dari 400 orang yang tertipu sindikat ini," paparnya.
(bgs/try)