Adalah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berjumlah 1.500 orang diamanahkan menjalankan tugas tersebut di Bali.
Bertempat di markas Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013), Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan apel kesiapan pengamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jammer all band untuk mematikan sinyal di acara dengan radius 100 meter," kata salah seorang petugas Paspampres menerangkan.
Paspampres juga menempakan hidden kamera di setiap sudut. Lalu soal makanan kepala negara, pihak keamanan menempatkan pasukan yang memegang alat uji racun sehingga bisa mendeteksi bahan makanan yang mengandung formalin dan arsenik.
"Termasuk pasukan yang mendeteksi senjata kimia seperti zat sarin dan Anthrax. Juga mengantisipasi adanya amplop racun," ujarnya.
Lalu bagaimana soal pasukan yang melekat kepada setiap kepalaa negara? Paspampress yang bersenjata lengkap, gabungan dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Detasemen Bravo 90 (Den Bravo-90), Den-81 Gultor, dengan senjata lengkap akan menempel kepala negara.
Penembak motor, penembak jitu dan pasukan penyerang taktis juga disiapkan untuk mengawal kepala negara yang datang.
Di depan Jenderal Moeldoko, seorang paspampres wanita menggunakan senjata pistol menembak dengan sasaran bergerak. Hasilnya, beberapa lubang mengenai kertas yang bergambar orang. Lubang itu tepat berada di bagian jantung.
"Saya sangat bangga melihat persiapan kalian semua. Kalian telah persiapkan. dengan sangat baik," ucap Jenderal Moeldoko.
(fiq/mok)