Imam Siap Beberkan Bukti Percobaan Suap Seleksi Hakim Agung ke BK DPR

Imam Siap Beberkan Bukti Percobaan Suap Seleksi Hakim Agung ke BK DPR

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 17:10 WIB
Imam Anshori Saleh (ari saputra/detikcom)
Surabaya - Komisioner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh, akan memenuhi undangan Badan Kehormatan (BK) terkait kasus suap seleksi hakim agung tahun 2012 lalu. Bahkan Imam akan membeberkan sejumlah bukti mengenai siapa saja yang terlibat dalam suap 7 komisioner KY.

"Semua akan saya beberkan di BK besok. Sejumlah barang bukti sudah ada," kata Imam Anshori kepada wartawan saat menghadiri acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jombang di Pendopo Kabupaten, Selasa (24/9/2013).

Selain untuk membeberkan seluruh percobaan suap dalam kasus seleksi calon hakim agung 2012 lalu, KY juga siap membantu BK untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus suap sebesar Rp 1,4 miliar tersebut kepada 7 komisioner KY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, saat ditanya mengenai siapa saja dan apa bukti tersebut, pria kelahiran Jombang ini enggan menyebut. Namun pihaknya berjanji akan membeberkan semuanya di hadapan BK.

"Besok di BK akan dibeberkan semuanya siapa saja mereka," ujarnya.

Sebelumnya, Imam Anshori mangkir dari panggilan Komisi III DPR untuk mengklarifikasi informasi suap dalam proses seleksi calon hakim agung tahun 2012. Namun komisioner KY ini tak hadir dengan alasan menghadiri pelantikan Bupati Jombang.

"KY memilih menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jombang dibanding hadir memberikan klarifikasi di DPR. Mana yang lebih relevan? Yang kita sayangkan alasan pelantikan bupati," kata Ketua Komisi III, Gede Pasek Suardika kemarin.

Komisioner KY, Imam Anshori kepada publik pernah menceritakan dirinya pada 2012 pernah dicoba disuap oleh anggota DPR guna meloloskan salah satu nama calon hakim agung. Kala itu masing-masing anggota KY ditawari Rp 200 juta atau total untuk seluruh komisioner KY yang berjumlah 7 orang sebesar Rp 1,4 miliar.

(asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads