"Kalau tak ada Poltak apa yang terjadi dengan Hanura, tak ada Hanura!" kata Ruhut Sitompul saat memberi tanggapan atas penolakannya dalam rapat di komisi III Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Suding sebelumnya memang menolak keras pelantikan Ruhut sebagai ketua komisi III DPR, Suding bahkan sempat menyatakan tak akan hadir di komisi III jika dipimpin Ruhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tak ada Wiranto tak ada Hanura, kalau tak ada Hanura tak ada Suding di komisi III. Saya pernah jadi ketua FKPPI, Pemuda Pancasila. Saya petarung! Tapi hati saya selembut salju," ujar Ruhut menyanggah keras pernyataan Suding.
Ruhut yang datang mengenakan kemeja dan baju biru itu memberi tanggapan sekitar 10 menit atas penolakan rekan-rekannya. Komentar Ruhut disanggah 5 kali oleh Suding dan beberapa rekannya. Padahal selama mereka berkomentar, Ruhut yang diam dan tersenyum.
"Ketuan persoalan klien dibawa dalam konteks pemilihan ketua, ini tidak relevan ketua. Kalau soal pribadi saya silakan, tapi jangan bawa-bawa ketua saya (Wiranto-red)," Suding menimpali.
Adu mulut antara Ruhut dan Suding itu dilerai oleh Priyo Budi yang memimpin rapat. Namun bagi Ruhut, secara prinsip dirinya sudah ditunjuk oleh fraksi untuk menjadi ketua komisi III, meski ditolak tapi ketua komisi III adalah jatah Demokrat.
Ruhut yang memang tak pernah meminta jabatan komisi itu meminta agar Priyo segera melantik dirinya menjadi ketua komisi III.
"Kalau saya diminta mundur silakan tanya pada pimpinan saya. Tetapi Pak Priyo kalau bapak arif kami punya jatah (komisi III). Saya yang ditugaskan, saudara ketok palu saya ketua!," kata Ruhut kepada Priyo.
Drama panjang di komisi III itu akhirnya memutuskan menunda pelantikan Ruhut hingga minggu depan.
(bal/van)