Tiga orang yang keras menolak Ruhut adalah Syarifudin Suding (Hanura), Desmon Mahesa (Gerindra) dan Ahmad Yani (PPP). Kepada tiga orang itulah Ruhut sampaikan isi hatinya.
"Ini sudah masalah pribadi, di BK saya clear. Saya dilaporkan ke Mabes (kasus kumpul kebo), nggak ada masalah tidak ada tindak lanjut. Sudahlah sahabat tercinta, kebetulan kita sama-sama lawyer Tomy Winata," kata Ruhut Sitompul kepada Desmon Mahesa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bang Ruhut bisa jadi ketua gimana dengan Bang Desmon, mungkin (TW) tanya itu," lanjutnya disambut tawa hadirin.
Pernyataan kedua disampaikan kepada Ahmad Yani yang juga keras menolaknya. Ruhut menceritakan dia tak masalah ditolak, meski pernah berbuat baik.
"Waktu itu kita studi banding ke India, ini true story. Ada baju batik bagus sekali saya beli, istri saya senang batik India saya. Yani bilang, bang aku senang baju abang. Karena Yani sahabat saya di komisi III kita kasih buat Yani," tuturnya disambut tawa hadirin.
"Tangan kanan memberi tangan kiri tak tahu," lanjutnya.
Kemudian kepada politisi Hanura Syarifudin Sdding, Ruhut menyinggung saat dirinya menjadi lawyer Wiranto sang ketua umum Hanura untuk membela kasus HAM 98.
"Kalau ini ditonton jenderal bintang 4 bernama Wiranto mudah-mudahan dengar, itulah kader anda Suding. Anda pendiri Hanura dan partainya kinclong. Pak Wiranto tahu dia klien saya kaitan HAM, saya dampingi bersama lawyer lain," tutur Ruhut.
"Suding tetap sahabat saya. Hati boleh panas kepala tetap dingin," imbuhnya.
(bal/van)