Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub DKI Jakarta, Andi Jaya Prana menegaskan upaya pengempesi ban untuk memberi efek jera sudah dilakukan secara merata di berbagai wilayah.
Aksi ini dilakukan secara serentak sebab masing-masing suku dinas sudah mempunyai target operasi yang dianggap bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menuturkan dari dinas provinsi ada satu pleton penindakan yang berisi sekitar 15 personel yang diturunkan untuk razia pentil. Lokasi operasi tak dilakukan secara menetap melainkan berpindah-pindah.

Sejumlah titik razia parkir liar yang menjadi prioritas antara lain di seputaran Hotel Menara Peninsula, Pasar Baru, Roxy, Cempaka Mas, Tanah Abang, Kebon Kacang, Dharmawangsa Square, Pasar Minggu.
Adapun wilayah yang juga padat parkir liar seperti Blok M, Glodok, dan kawasan Gajah Mada masih akan dirapatkan di tingkat gubernur. “Karena itukan pusat bisnis, jadi keterlibatannya banyak, hari Selasa ini gubernur akan rapat dengan pemilik gedung di lokasi itu untuk mencari solusinya,” Andi menjelaskan.
Kepada Dishub DKI Jakarta Udar Pristono menambahkan, dibandingkan dengan operasi lain seperti menderek maupun menilang, mencabut pentil dan mengempesi ban tak butuh banyak personel. Cara ini juga lebih efisien dari segi waktu dan biaya.
Jika aksi tilang, maka dia harus memastikan anggota dinas bisa menunggu si empunya kendaraan. Sementara untuk aksi derek-menderek mobil dan motor, maka perlu biaya bahan bakar.
“Kita ada alatnya dan menggembosi satu kendaraan tak sampai satu menit. Enggak terlalu banyak (petugas) juga karena nyabut penti itu sangat cepat,” kata dia saat ditemui detikcom di kantornya, Kamis pekan lalu. Udar menyebutkan hanya ada sekitar 200 orang tim yang akan bergerak setiap hari, dari pusat dan masing-masing suku dinas.
Kepala Bidang Operasional Dishub DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, mengatakan razia tersebut bakal terus dilakukan setiap hari. “Rambu sudah ada. Parkir tidak pada tempatnya melanggar UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan bisa ditilang polisi,” kata Sunardi menegaskan.
(brn/brn)