Sengketa Metromini, Ahok: Kita Pikirkan Nasib Sopir dan Kernetnya

Sengketa Metromini, Ahok: Kita Pikirkan Nasib Sopir dan Kernetnya

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 14:17 WIB
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menyerahkan kepada Kementerian Hukum dan HAM (KemenkumHAM) untuk menyelesaikan sengketa Metromini. Namun ia memikirkan nasib sopir dan kernetnya di tengah sengketa tersebut.

"Kita berpikir bagaimana sopir dan kernet bisa hidup. Jadi saya mau sowan ke Korlantas Polda Metro Jaya, bicarakan bagaimana, karena kita banyak temukan sopir Metromini yang ditinggal," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).

Menurut Ahok, sopir dan kernet Metromini yang baik cenderung meninggalkan bus berwarna oranye itu. Mereka pindah ke perusahaan bus umum yang memiliki manajemen lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang baik-baik kan pindah ke TransJakarta atau Kopaja yang baik. Nah, yang Metromini banyak merekrut sopir bus dari kampung sehingga nggak jelas, punya sim A padahal harus B1 umum," ujar Ahok.

Sehingga Ahok berharap Metromini segera menyelesaikan sengketanya di Kemenkum HAM. Selama sengketa pengelola masih ada, Pemprov DKI tak mungkin mengambil alih Metromini.

"Nggak mungkin ambil Metromini, sekarang saja ada 4 pihak yang berseteru, jadi keputusannya menunggu Kemenkum HAM. Kalau sampai salah satu tidak menang perkara di Kemenkum HAM pun, kita bisa bikin koperasi. Mau koperasi apa ya terserah Anda, kalau fanatik masih Metromini ya silakan. Bagi kami, mau Metromini atau Minimetro pun yang penting ada bus bagus," ujar Ahok.

Jika Metromini memiliki bus AC dan laik jalan, Ahok kembali menegaskan ada 3 jalur busway yang siap diintegrasikan. Tapi banyak persoalan di Metromini yang harus diselesaikan.

"Kita kasih 3 jalur yang bisa integrasi dengan busway, kalau nggak salah Pasarminggu-Tanah Abang, saya lupa. Lalu salah satu pengurus mengatakan siap mendatangkan berapa ribu unit, saya bilang ya kamu jangan ngomong, selama kamu bisa masuk ya kita jamin," tutup Ahok.

(vid/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads