Aksi digelar di jalanan depan kantor DPRD Boyolali, Selasa (24/9/2013). Aksi itu diikuti ratusan petani dari sejumlah organisasi tani dam LSM yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Peduli Pangan Boyolali. Mereka melakukan orasi-orasi mendesak Pemerintah menjalankan kewajibannya melindungi nasib petani.
Korlap aksi, Syukur Fahrudin, mengatakan aksi digelar mengingat hingga saat ini kesejahteraan petani masih terpuruk dan semakin diperparah oleh kebijakan Pemerintah tidak mempedulikan nasib petani. Salah satu yang menjadi sorotan mereka adalah kebijakan Pemerintah membuka kran impor pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu mereka juga mendesak Pemerintah membuat UU perlindungan dan pemberdayaan petani. Pemerintah juga didesak mencabut UU yang dinilai tidak pro-petani seperi UU pengadaan tanah untuk pembangunan publik, UU sumber daya air dan UU perkebunan.
Aksi tersebut mendapat dukungan dari DPRD setempat. Ketua DPRD Boyolali, S Paryanto, langsung bergabung bersama peserta aksi dan bahkan tampil memberikan orasi.Dalam orasinya, Paryanto menyatakan dukungannya atas aspirasi petani. Sebagai bentuk dukungan, DPRD Boyolali akan melayangkan surat resmi ke DPR-RI mengenai tuntutan para petani.
Pernyataan itu diulangi lagi oleh Paryanto usai berdialog dengan 15 orang perwakilan massa aksi di gedung dewan bersama sejumlah anggota DPRD lainnya. "Kami sangat mendukung. Kami akan mengirim surat resmi ke DPR RI untuk menolak impor pangan," tegas Paryanto.
(mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini