Aktivis dan Mahasiswa Yogya Ramai-ramai Peringati Lahirnya UU Agraria

Aktivis dan Mahasiswa Yogya Ramai-ramai Peringati Lahirnya UU Agraria

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 13:52 WIB
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Yogyakarta - Memperingati hari lahirnya Undang Undang Pokok Agraria (UUPA), berbagai elemen menggelar aksi demo di Yogyakarta. Mereka menuntut reformasi pertanian untuk kedaulatan pangan dan dikembalikan hak-hak atas tanah.

Selasa (24/9/2013) adalah hari lahirnya UUPA, 24 September 1960 atau 53 tahun lalu. Beberapa organisasi yang berunjuk rasa adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Front Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) dan Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran (ARMP).

Aksi digelar di Bundaran Kampus UGM di Bulaksumur dan halaman gedung DPRD DIY di Jl Malioboro. Mahasiswa mengenakan caping dan membawa boneka sawah dari jerami padi. Mereka menilai saat ini banyak komoditas pangan di Indonesia yang dikuasai kartel-kartel dan mendesak reformasi pertanian serta penghapusan kartel-kartel pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikit berbeda dengan massa aksi lainnya, ARMP yang sebagian besar adalah warga pesisir Parangtritis Bantul mengeluhkan rencana penggusuran lahan usahanya. Mereka mengaku menempati tanah negara, tanah berstatus Sultan Ground (SG) dan Paku Alam Ground (PAG). Massa aksi dari ARMP juga membawa poster (alm) Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

"Kami resah dengan adanya Peraturan Daerah Istimewa (Perdais) Yogyakarta yang mengharuskan pendaftaran kembali bagi yang menempati tanah SG dan PAG. Akibatnya, proses perpanjangan hak pakai, hak guna bangunan, sertifikasi menjadi hak milik, balik nama karena jual beli atau waris dihentikan sampai semua tanah kembali berstatus SG/PAG," keluh salah seorang peserta aksi, Senu di halaman DPRD DIY.

Selama aksi berlangsung peserta aksi mendapatkan pengawalan oleh aparat Polresta Yogyakarta. Mereka mengakhiri aksinya di kawasan titik nol kilometer atau di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads