'Hipnotis' Mas Saleh ke Anggota Paskibra Buat Kepsek SMA 78 Heran

'Hipnotis' Mas Saleh ke Anggota Paskibra Buat Kepsek SMA 78 Heran

- detikNews
Selasa, 24 Sep 2013 13:50 WIB
Mas Saleh bersama keluarga (Bagus/ detikcom)
Jakarta - Latihan yang dijalani Paskibra SMAN 78 Jakarta hanpir usai. Tampak gerak mereka mulai lesu, namun raut wajah mereka menyiratkan kesenangan.

“Saya senang latihan Paskibra di sini, Mas Saleh (pelatih Paskibra) sendiri orangnya juga seru dan motivatif, jadinya kita juga gampang menerima materinya,” ungkap salah seorang siswa, Soraya (15) di SMAN 78, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (23/9/2013).

Saleh (43) tidak hanya dikenal oleh anggota Paskibra 78 saja, tetapi di luar itu pun cukup dikenal. Beberapa kali ia diminta untuk mengisi materi kepemimpinan dalam kegiatan sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Iya, Mas Saleh itu yang saya suka adalah ketika memberikan tips kehidupan. Itu sangat bermanfaat sekali bagi saya untuk kehidupan sehari-hari. Membuat saya lebih mudah mengatur waktu juga,” tutur salah seorang siswa, Alex (15).

Tidak hanya oleh siswa, pihak sekolah pun mendukung kegiatan yang dilakukan Saleh di sekolah terbaik di Jakarta Barat tersebut. Kegiatan baris berbaris yang ia latih justru dianggap mendukung kegiatan intra kurikuler.

“Itu sangat baik kegiatannya, saya sendiri berani jamin bahwa justru dengan adanya kegiatan Paskibra itu kegiatan belajar mengajar di sekolah ikut terbantu. Karena kan begini, disiplin atau tidaknya suatu sekolah itu bisa dilihat dari sikap mereka saat upacara bendera. Nah ketertiban upacara bendera itu bergantung pada Paskibra yang ada di sekolah tersebut,” ujar Kepala SMAN 78 Jakarta, Drs. Sonny J, M.Pd.

Sonny menekankan bahwa sekalipun SMA yang ia pimpin merupakan science centre dan sering menyabet prestasi dalam Olimpiade Sains Nasional, namun kegiatan ekstra kurikuler seperti Paskibra tidak menghambat prestasi siswa. Ia berjanji akan mendukung setiap kegiatannya.

“Tapi yang saya heran, anak-anak itu kan sudah lelah belajar seharian. Dari jam 06.30 (WIB) pagi sampai jam 15.00 (WIB). Anak-anak itu masih mau menyempatkan diri untuk latihan berbaris. Saya masih belum tahu sebabnya, tetapi dari sini terlihat bagaimana kepiawaian Mas Saleh dalam melatih adik-adiknya,” imbuhnya.

Terlepas dari itu, Saleh tetap ikhlas melatih tanpa meminta apresiasi lebih. Ia pun tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang tidak menyenanginya.

"Saya tidak bisa sebutkan kalaupun memang ada pihak-pihak itu. Kalau dipikir lagi, secara status kan saya ini bukan apa-apa. Hanya pelatih Paskibra saja. Ada pihak yang ingin menggeser saya dari sini, mungkin alasannya adalah saya dianggap mendoktrin pengkultusan individu. Kalau bagi saya sih, apa yang saya ajarkan ini yang membuat adik-adik itu hormat kepada saya, bukan saya menyuruh mereka untuk mengkultuskan saya,” ungkap Saleh di sela-sela melatih.

Jam telah menunjukan pukul 17.00 WIB. Aturan sekolah menetapkan kegiatan di sekolah hanya maksimal boleh dilakukan sampai dengan jam itu.

“Saya pun kalau memang ada yang bisa menggantikan saya di sini, dan bisa menjaga sistem yang telah dibangun selama 25 tahun ini, saya bisa saja bergeser dari sini,” ujarnya yang kemudian memberikan evaluasi latihan sebelum bubar.

(bpn/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads