Insiden itu terjadi pada Jumat (20/09) di dekat desa Badui dari Khirbet al-Makhul di Tepi Barat.
Pada saat itu pasukan Israel mencegah rombongan diplomat Eropa dan PBB memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya dihancurkan atas perintah Pengadilan Tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan diplomat ini melanggar hukum.
Dalam pembelaannya, pihak Israel mengatakan bahwa polisi perbatasan dan tentara Israel tidak menggunakan kekuatan untuk menarik diplomat itu keluar dari kendaraannya seperti yang telah dilaporkan sebelumnya.
"Para diplomat yang dikirim oleh pemerintah mereka untuk menjadi jembatan dan tidak untuk bertindak sebagai provokator," kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan.
"Para diplomat Eropa dan pemerintah mereka berutang penjelasan mengenai pelanggaran terang-terangan kode etik diplomatik ini. Israel telah membuat jelas bahwa respon kami akan mencerminkan keseriusan pelanggaran tersebut."
Uni Eropa sebelumnya menyesalkan penyitaan bantuan ini dan menuntut penjelasan.
"Uni Eropa menggarisbawahi pentingnya pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ... di wilayah Palestina yang diduduki," kata sebuah pernyataan.
Wilayah Khirbet al-Makhul dihancurkan seminggu yang lalu setelah Pengadilan Tinggi Israel memutuskan bahwa wilayah itu dibangun tanpa izin yang benar.
Penduduk desa Badui dari Khirbet al-Makhul menolak untuk meninggalkan tanah tempat mereka telah menggembala domba selama beberapa generasi.
(bbc/bbc)